Limapuluh Kota,MataSumbar.com – Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di samping Lapangan Bola Kaki Limbanang jaraknya sekitar 300 Meter dari Pasar Limbanang berada dalam kondisi tidak terawat dan sudah ditumbuhi semak belukar.
Tak terawatnya RPH yang merupakan bantuan pemerintah ini memicu protes warga Limbanang dan tokoh masyarakat Limbanang di Perantauan. Dalam protes itu Masyarakat meminta pihak yang berkompeten segera bertindak dan menyelamatkan aset tersebut
Salah seorang tokoh masyarakat yang ditemui awak media disekitar lokasi RPH Limbanang, Sabtu (30/05/2021 Dt. Sinaro Garang mengatakan, sangat sedih melihat kondisi RPH, dia berharap agar pemerintahan nagari peduli dengan aset pasar.
“Kalau dapat segera memperbaikinya karena RPH dibangun dari dana bantuan pemerintah, tapi kita menyia-nyiakan” ucap Datuak Garang.
Ditempat terpisah salah seorang tokoh masyarakat Limbanang Zulhusni juga menyayangkan RPH yang kondisinya tidak terpelihara dengan baik, kalau dapat segera di upayakan dananya agar bisa di perbaiki.
Seperti diketahui saat ini Pengelola Pasar Limbanang saat ini ada ditangan pihak kecamatan. Namun saat dikonfirmasi Camat Suliki tidak berada ditempat, termasuk Walinagari Limbanang yang dihubungi via Telpon dan whatsaap sampai berita ini diturunkan belum tersambung.
Terpisah Sekretaris Pekat IB Kabupaten 50 Kota, Delfitra menyampaikan, terkait rumah potong hewan yang berada di dekat pasar limbanang harus segera di perbaiki pemerintah setempat, bukan di biarkan begitu saja.
“Ini kelalaian pihak pengelola aset pasar, seharusnya dengan kondisi RPH yang sudah di tumbuhi rumput harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki” ucap Delfitra yang juga salah satu calon Walinagari 2021-2015 kepada media, Selasa 1 Juni 2021.
Menurutnya kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena bangunan RPH itu bisa roboh dan tidak bisa digunakan. Sebaiknya segera diperbaiki dan dimanfaatkan untuk hal yang positif.
Lebih lanjut Delfitra mengatakan, kami bersedia turun tangan memimpin gotong royong dalam penyelamatan aset pasar ini dan mengingatkan pihak pengelola agar memfungsikan RPH ini agar peredaran daging di Pasar Lumbang bisa dikontrol.
“Kalau tidak digunakan sebaiknya RPH ini dimanfaatkan untuk hal yang positif. Seperti menjadikan bangunan RPH ini sebagai tempat Balai Latihan Kerja Nagari” kata dia
Dia menyebut saat ini banyak anak-anak muda yang butuh skill untuk bisa bekerja dan merantau. Pihak pemerintahan nagari harus tanggap dan jeli menciptakan peluang-peluang baru untuk membantu masyarakat.
“Semoga tokoh masyarakat Limbanang dan ninik mamak mendukung program yang ditawarkannya, ujar Delfitra mengakhiri.
Editor : Heri Suprianto