Banjir akibat Sungai Batang Lembang (Dok. Risko)
Kabupaten Solok, MataSumbar.com – Aliran Sungai Batang Lembang yang ada di Muaro Paneh Kecamatan Bukit Sundi kini makin dangkal dan berpotensi menyebabkan banjir secara berkelanjutan disetiap musim hujan tiba.
Dari pantauan matasumbar.com dilapangan, sungai itu mengalami kedangkalan setiap tahunnya akibat material sampah yang menumpuk didasar sungai.
Selain sampah, tumpukan kayu kiriman dari hulu yang dibawa oleh air besar juga ikut menyumbang kedangkalan pada sungai di Muaro Paneh,”demikian dikatakan Bujang (40), warga setempat.
Ketika musim hujan tiba, menurut Bujang, ketinggian air bisa mencapai rata-rata 70 cm, material sampah dan lumpur kerap memenuhi pemukiman dan jalan umum hingga menyulitkan evakuasi apabila ada warga yang terjebak.
Kawasan yang kerap jadi langganan banjir tiap musim hujan di Nagari Muaro Paneh antara lain Jorong Koto Kaciak, Jorong Koto Panjang dan Jorong Balai Pinang. Jika banjir tiba, jalan utama menuju Nagari Cupak dan Koto Baru juga terputus akibat tergenang air.
Dalam beberapa waktu terakhir di Jorong Galagah Tanah Kuning, tepatnya di Simpang Empat Galagah Tanah Kuning dan Sawah Panjang, air kerapkali menggenangi jalan umum setinggi lutut orang dewasa. Kawasan itu kini ikut terdampak apabila curah hujan cukup tinggi.
Solusi
Risko Mardianto, salah seorang Pemerhati Lingkungan di Muaro Paneh kepada matasumbar.com mengatakan perlu solusi untuk mengurangi dampak banjir akibat luapan Sungai Batang Lembang di Muaro Paneh.
Pria yang berprofesi sebagai Laywer itu menyebut ada 3 solusi yang bisa dilakukan, yakni Penyediaan Sarana Penampungan atau Bak Sampah, Edukasi Peduli Lingkungan dan aturan yang tegas tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Ketiga itu perlu diterapkan, bisa mengurangi dampak kerusakan sungai kita akibat sampah. Adanya Bak Sampah ditiap dusun dan Jorong bisa mengedukasi masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
kemudian adanya semacam gerakan peduli lingkungan akan mendorong siapa saja menjaga lingkungan tetap bersih dan asri. Dari sisi regulasi, perlu aturan yang jelas serta tegas agar masyarakat takut membuang sampah sembarangan, namun sebelum itu Sungai kita dikeruk terlebih dahulu, di Jakarta saja sampah dijadikan sebagai bahan dasar reklamasi, tumpukan sampah ini kalau dikumpulkan mungkin sudah sebesar Bukit,”ujar Risko yang juga anak Nagari Muaro Paneh.
Meskipun demikian, menurutnya perlu pula sinergi dan kerjasama antar nagari yang dilalui oleh Sungai Batang Lembang untuk dapat sama-sama menjaga sungai, dari hulu ke hilir. Hal itu, kata dia, agar masyarakat di hulu sungai juga tidak sembarangan membuang sampah.
Jika masyarakat sudah tidak membuang sampah ke Sungai maka diyakini akan mengurangi dampak banjir saat musik hujan. Sampah yang menyumbang besar dalam pendangkalan sungai mesti segera dikeluarkan dari dasar sungai jika ingin menyelamatkan warga setempat dari banjir bandang, luapan sungai batang lembang.
Menurut, Risko hujan bukan merupakan satu-satunya alasan yang bisa menyebabkan banjir. Meski sungai sudah mengalami perluasan beberapa bulan lalu karna adanya alat berat yang merapikan badan sungai dengan memperlebarnya, kata dia.
” jika sampah tak dikeruk dan budaya membuang sampah ke sungai tidak di atasi, perluasan badan sungai itu akan menjadi percuma dan sia-sia” ucapnya.
Pewarta : Dr/Ah
Editor : Heri Suprianto