Padang panjang, MataSumbar – Untuk mengatasi dampak wabah virus Corona (Covid-19) pemerintah cepat tanggap untuk memberikan bantuan logistik berupa beras kepada masyarakat.
Tujuannya adalah untuk meringankan beban masyarakat apalagi di Sumbar sekarang ini sudah dilakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang mana masyarakat dilarang melakukan aktivitas diluar rumah.
Bantuan berupa beras tersebut dibagikan di 16 (enam belas) kelurahan yang ada di kota Padang panjang, pembagian ada yang dilakukan kelurahan dan di RT masing-masing sejak Rabu 22 April 2020.
Tetapi bantuan beras tersebut sangat disayangkan sekali oleh warga masyarakat di samping kondisi beras yang kurang baik dan berbau, banyak juga beras setelah ditimbang warga ukuran beratnya berbeda-beda ada yang ukuran karungnya agak kecil juga ada ukuran karungnya yang agak besar karena beratnya tidak sama.
“Iya, beras yang saya dapat warnanya agak kekuning-kuningan dan saat dimasak beras tersebut berbau karung ungkap salah seorang warga, Nini (50) kepada awak media, Kamis 23 April 2020.
Karena kondisi beras tidak bagus untuk di konsumsi ia membagikan kepada orang yang membutuhkan, ucapnya.
Nini juga mengatakan berkemungkinan beras ini akan banyak ditukar oleh warga dengan uang nantinya, karena banyak masyarakat kita di kota Padang panjang ini yang tidak sesuai selera makannya dengan beras bantuan untuk masyarakat kita ulasnya lebih lanjut.
Respon cepat dari fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa terhadap pembagian beras kepada masyarakat sangat perlu di berikan apresiasi yang tinggi, sangat besar kepedulian fraksi ini terhadap warga masyarakatnya kota Padang panjang.
Anggota DPRD kota Padang panjang dari fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa yang di ketua oleh Srikandi Demokrat Fuji Hastuti. A.Md, juga hadir sekretaris Herman dan anggota Drs. Nasrul Efendi, mereka langsung turun sidak ke lapangan menelusuri dimana tempat membagikan beras tersebut, terjun langsung ke kelurahan pasar usang dan kelurahan balai-balai.
Setelah sampai di salah satu kelurahan Pasar usang, fraksi ini langsung membuka satu karung beras yang masih utuh, setelah melihat kondisi beras yang ada dan mencium bauk berasnya ternyata beras tersebut memang kurang baik.
Selain itu, pihaknya meakukan penimbangan beberapa karung beras yang ada, ternyata berat karung beras itu berbeda-beda, yang mana berat beras harusnya 9 kg tapi ternyata setelah ditimbang beratnya bervariasi, ada yang 9,5 kg, juga ada yang beratnya 8,5 kg.
Karena kondisi beras yang kurang bagus, Fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa ini akan mempertanyakan kepada Pemkot Padang panjang tentang kwalitas beras yang dibagikan, apakah beras yang di bagikan ini dibeli dengan APBD atau bantuan Bulok dari provinsi, karena kami belum mendapatkan informasi tentang beras yang dibagikan tersebut, ulasnya.
Fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa secara bersamaan menyampaikan karena ini sesuai dengan tugas pokok pungsi tentang pengawasan, sebagai anggota DPRD yang dipercaya oleh masyarakat dan bekerja untuk masyarakat juga sekaligus mengawasi pemerintah, ucap fraksi
Juru bicara Covid-19 kota Padang panjang Drs. Ampera Salim SH. M.Si sewaktu di konfirmasi lewat telepon seluler mengatakan beras tersebut adalah beras CBP (cadangan beras pemerintah), beras ini dibagikan kepada kabupaten kota sebanyak 100 ton masing-masing di kabupaten kota, bantuan ini dari pusat dari kementerian sosial bukan dari APBD kota Padang panjang, sebut Ampera.
Ampera juga memberitahukan menghimbau bagi yang belum mendapatkan bantuan silahkan lapor lagi ke kelurahan atau ke dinas sosial, agar pembagian beras tersebut lebih merata sekalian kita untuk pembaruan data untuk menerima bantuan berikutnya yang telah di anggarkan oleh APBD kota Padang panjang, ulasnya.
Kadis sosial Drs. Osman Bin Nur. M.Si juga menyampaikan berkaitan dengan penyaluran beras bantuan Covid-19 bila ditemukan ada warga masyarakat yang mengatakan berasnya tidak cukup 9 kg, maka dinas sosial bersedia menganti selama karungnya masih utuh dan jelas alamat penerimanya, sebut Osman.
Pewarta : YB
Editor : Heri Suprianto