MENTAWAI, matasumbar.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai melaksanakan sekaligus dua program kegiatan rapat Koordinasi SAR daerah dan pelatihan potensi SAR Mentawai. Dimana kegiatan ini melibatkan instansi terkait.
“Rakorda ini sebagai manajerialnya dan pelatihan dipersiapkan personil dalam mengikuti latihan potensi SAR dalam pencarian dan pertolongan di permukaan air” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Mentawai, Akmal di Tuapejat, Jumat (15/11/2019).
Disebutkan Rakorda menitik beratkan kegiatannya kepada rencana kontijensi kecelakaan kapal yang di lakukan semacam simulasi seakan kecelakaan kapal terjadi, akan tetapi diharapkan rencana kontijensi ini tidak terjadi sebenarnya di perairan mentawai.
Ia mengatakan, kejadian kecelakaan tahun 2018 hingga 2019 berjalan, SAR mentawai mencatat sebanyak 20 kecelakaan laut diperkecil menjadi 15 kasus diantaranya Kapal terbakar, Kapal tenggelam, Kapal Lost Kontak dan Kapal mati mesin.
Dari 15 kasus tersebut kapal mati mesin ada 8, maka berdasarkan kasus kecelakaan kapal dilakukan rencana kontijensi yang bertujuan meningkatkan sinergitas serta dapat menghasilkan kesatuan pola pikir dan pola tindak yang sama untuk memberikan pelayanan jasa di bidang SAR, jelas Akmal.
Dikatakan, dua kegiatan yang dilaksanakan itu singkron dengan Rakorda dan pelatihan potensi SAR dalam penyelamatan dipermukaan air dan kecelakaan kapal. Jumlah peserta yang terlibat 40 peserta Rakorda dan pelatihan potensi SAR sebanyak 40 orang.
“Jadi kegiatan pelatihan potensi SAR ini dilaksanakan selama 7 hari dan bagi peserta yang lulus dalam pelatihan diberikan sertifikat” ucap Akmal.
Pelatihan potensi SAR ini difokuskan di pantai mapadegat, sedangkan penggunaan alut di lakukan di dermaga tuapeijat. Selama kegiatan berjalan utamakan keselamatan diri dan hindari sikap over confident serta keragu-raguan pada materi yang beresiko, harap Akmal. (Ers).