Fhoto ilustrasi
PADANG,MataSumbar.com – Bergulirnya perbuatan yang merusak moral di sebuah organisasi keolahragaan (KONI) Provinsi Sumatera Barat tidak bisa hanya sebatas di korcek begitu saja, akan tetapi segera di ambil tindakan.
Dalam kasus ini pengambil kebijakan di pemerintahan Provinsi Sumatera Barat yakni Gubernur Sumbar harus mengambil tindakan tegas sebelum di lakukan pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), pasalnya kejadian ini sudah merusak warwah provinsi Sumbar.
Persoalan ini bukan hanya bergulir di beberapa organisasi saja, bahkan sudah sampai ke tengah masyarakat yang di publis beberapa media disampaikan suami korban, karena hal ini menyangkut harkat martabat keluarga maupun di jajaran pemerintah.
Dibongkarnya perbuatan tak senonoh yang di lakukan suami korban inisial “E” (56) sudah menjadi keputusannya serta pertimbangan, bahkan menjadi pembelajaran bagi yang lainnya.
“Persoalan ini bukan hanya pelaku sebagai ketua KONI, masyarakat biasapun tetap saya akan bongkar, karena menyangkut harga diri bahwa dalam Falsafah budaya Minang dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah merupakan salah satu filosofi hidup yang dipegang dalam masyarakat Minangkabau, yang menjadikan Islam sebagai landasan utama dalam tata pola prilaku dalam nilai-nilai kehidupan” ucap E suami korban kepada media, Kamis 27 Mei 2021.
Jadi,sepintar pintarnya menyembunyikan yang busuk akan terbongkar, ini momen yang tepat terjadinya dugaan perbuatan asusila “Abien” yang baru-baru ini terpilih sebagai ketua KONI Sumbar dalam Musorprovlub yang di gelar 9 Mei 2021 lalu.
Perbuatan asusila yang di lakukan Ketua KONI Sumbar terpilih ini memang harus di ungkap, kata E suami korban, karena perbuatannya sudah berkali kali mengajak istri korban melakukan perbuatan terlarang yang bukan muhrimnya.
“Kita menunggu kebijakan dari Gubernur Sumbar apa tindakan yang di ambil dalam persoalan asusila yang di lakukan Ketua KONI Sumbar terpilih ini” kata E suami korban
“E” mengatakan, Prilaku tak bermoral yang di lakukan pelaku sudah lama di curigai dengan cara diam-diam menyadap WhatsApp isterinya.
Bahkan dalam isi chatingan dengan pelaku, “E” suami korban sampai naik darah sampai ke ubun-ubun, namun dalam persoalan ini “E” tetap masih menahan kesabaran dan menurunkan tingkat emosi dan mengambil kebijakan dengan secara lapang dada.
Meski istri korban berbagai cara untuk melakukan komunikasi dengan “Abien” bahkan setiap chatinggan di hapus, tapi “E” tak kehilangan jejak di gital dari hasil percakapan mereka lalu di simpan untuk sebagai bukti.
“Untuk bukti chatinggan mencapai sekitar 175 karakter dan sudah saya simpan semuanya sebagi bukti perbuatan asusila yang mereka perbuat” kata “E” suami korban
Dia menyebut, chatinggan mereka sudah tidak sepantasnya lagi, karena layak seperti suami istri, rata-rata isi chatinggan itu mengungkapkan nafsu birahi alias kalimat mesum untuk mengajak bersetubuh.
“Intinya kita menunggu titik terang dari kebijakan dari Gubernur Sumbar terkait perbuatan asusila yang di lakukan Ketua KONI Sumbar terpilih, untuk bukti kita siap berikan” kata suami korban.
Tak hanya itu, dengan terjadinya perbuatan asusila ini, saya meminta “Abien” bertanggung jawab atas perbuatannya sesuai dengan moto KONI menjujung tinggi sportivitas olahraga, bukan merusak nilai-nilai sportifvitas olahraga di Sumbar” ujarnya.
Perbuatan asusila ini tidak bisa didiamkan, karena pelaku dikemudian hari akan mengganas dan bakal banyak korban berjatuhan dan juga “E” tidak mau di perlakukan oleh Abien, kemana muka di taruh didalam pergaulan.
Meski ketua KONI terpilih ini orang dekat Gubernur Sumbar, hukum harus di tegakan, agar tidak bertambah korban lagi yang akan menyasar kepada atlet termasuk staf yang bekerja di KONI Sumbar, karena perbuatan seperti ini bukan hanya istri orang yang akan menjadi korban bisa saja kepada anak-anak generasi muda, sebut E.(**).