PadangPanjang,MataSumbar.com – Hasil tak mengkhianati usaha. Kendati hanya juara III, apa yang diperoleh Faathir Alviansyah ini, sudah termasuk luar biasa.
Berlomba di cabang tahfizh tilawah 1 juz, murid kelas VI SDN 02 Tanah Pak Lambik (TPL) ini, membawa bendera Kecamatan Padang Panjang Timur di MTQ Nasional XXXIX Tingkat Kota Padang Panjang yang baru saja ditutup Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.
Faathir ini merupakan juara I di lomba MTQ kecamatan setahun lalu dan sekarang harus berhadapan dengan pesaing-pesaing yang tentu tak kalah hebatnya.
Ada beban berat yang harus dipikulnya. Tapi anak berpenampilan kalem ini, tetap kalem dengan lomba yang diikutinya.
Dalam menghapal Al Qur’an, Faathir sebenarnya sudah hapal 4 juz. Ini dikarenakan, sedari kecil, dia sudah dikenalkan dan diajari orang tuanya dengan kitab suci ini. Begitu sudah pandai membaca, kelas I SD, dia didaftarkan sebagai santri di TPQ Masjid Nurul Furqan TPL.
Melihat ada bakatnya serta kelancarannya dalam bertilawah, di kelas III, Faathir diikutkan kelas tahfizh secara khusus. Di Rumah Tahfizh Shahibul Qur’an yang diasuh ustadz Esa Ahmadi, SIQ, S.Pd.I.
Tiga kali dalam seminggu, Faathir meningkatkan hapalan Qur’annya di Rumah Tahfizh itu. Setiap jadwal belajarnya tiba, dia diantar-jemput langsung orangtuanya ke Silaing Bawah.
Di tengah kesibukan orang tuanya Mardiansyah, A.Md yang kini menjabat sebagai ketua DPRD Padang Panjang, selalu diluangkan waktu untuk antar jemput. Kecuali disaat sedang dinas luar. Inilah dorongan bathin yang mendekatkan hubungan ayah-anak ini.
Peran paling penting dalam mengawal hapalan Faathir, adalah ibundanya, Misnovia. Di rumah, setiap saat, setiap waktu, anak kedua dari tiga bersaudara ini, selalu mengingat-ingat hapalannya sembari bermain. Maka tak heran, kalau melihatnya, seperti orang sedang bergumam. Padahal, dia sebenarnya sedang memperlancar hapalannya.
Di luar hapalan, Faathir yang aktif ikut kegiatan seni beladiri taekwondo dengan berbagai prestasi ini, punya waktu wajib untuk mengaji. Setiap Maghrib. Selepas shalat, di bawah bimbingan mamanya, dia mengaji. Melantunkan ayat-ayat suci. Bacaannya, sudah benar-benar lancar. Maka tak heran, di setiap kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Furqan, dia didapuk sebagai qori yang melantunkan Al Qur’an saat acara pembukaan.
Apa yang didapat Faathir hari ini, sebagai juara III MTQ adalah hasil jerih payahnya menjadi bagian generasi penghapal Qur’an. Dia tidak lelah. Dirinya tetap semangat. Karena di belakangnya, ada orang tua yang selalu mendorongnya untuk menunaikan niatnya menjadi hafiz (penghapal Qur’an).
“Usaha tidak mendustai hasil, Nak. Semoga ini bisa menjadi pemicu untuk lebih baik lagi ke depannya, Nak. Faathir Alviansyah pasti bisa. Selamat atas prestasi yang diraih, Nak. Semoga kelak dapat menjadi penolong agama Allah SWT, ya Nak..” demikian tulis Mardiansyah di akun faceboknya.
Pewarta : yb.kmf
Editor : Heri Suprianto