MENTAWAI, MataSumbar.com – Mengurangi beban mental dan pisikologis ditengah masyarakat, salah satu legislator DPRD Mentawai dari partai Gerindra Maru Saerejen terpanggil untuk membantu warga pogari yang terpapar corona.
Meski pasien AS sebelumnya terkonfirmasi positif covid-19, setelah dilakukan pemeriksaan ulang di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, hasilnya dinyatakan negatif.
AS warga Dusun Pogari ini merupakan mahasiswi disalah satu Universitas PTS di Jakarta, saat ini sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Namun dengan kondisi yang dialami AS ini dia tetap semangat dan tetap tegar serta tidak merasakan sesuatu seperti halnya seorang pasien yang sedang dirawat di RSUD Mentawai.
Kondisi isolasi yang dijalaninya, AS untuk mengisi hari-harinya manfaatkan waktu dengan kuliah online, bahkan mampu menyelesaikan beberapa tugas yang diberikan oleh dosen ditempat AS kuliah.
Diakui AS selama menjalani isolasi dan stuasi yang dialami memang agak terpukul awalnya, namun dengan memanfatkan waktu untuk kuliah online, AS merasa enjoy dan tidak terlalu banyak memikirkan stuasi yang terjadi saat ini.
Untuk mengisi waktu dalam menjalani isolasi di RSUD, dirinya mengeluh soal keterbatasan sarana belajar seperti buku tulis dan kertas, sehingga sering menulis di kertas tissu.
Melihat keluh kesah AS disalah satu media online, anggota DPRD Mentawai dari partai Gerindra Maru Saerejen terpanggil untuk membantu dengan reaksi spontan menyuruh salah satu stafnya Robi untuk mengantarkan kebutuhan belajar pasien yang sedang menjalani isolasi di RSUD Mentawai.
“Bantuan kebutuhan belajar yang kita berikan ini ikhlas tidak ada unsur lain, memang hati terpanggil untuk membantu pasien AS, kata Maru kepada awak media, Jumat 17 April 2020.
Legislator asal Siberut ini menitip pesan kepada pasien AS untuk tetap semangat, yakin dan berdoa kepada Tuhan bahwa segala kehidupan dan kematian adalah kekuasaan sang Ilahi.
Tetaplah berusaha jaga kesehatan dan ikuti anjuran dokter dan para medis, niscaya semua akan baik-baik saja dan hindari membaca sosmed yang sifatnya bully membuly, hindari sentimen masyarakat yang justru akan menambah psikist dan penyakit,. Percayalah, badai pasti berlalu, pungkasnya.
Editor : Heri Suprianto