PADANG, matasumbar.com – Massa demontrasi yang terdiri dari Aliansi Mahasiswa Pencinta Lingkungan (AMPL) Sumbar dan Forum Masyarakat Pecinta Lingkungan (FMPL) Sumbar melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1 A Padang, Kamis 9 januari 2020.
Dalam aksi demo tersebut, Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar dengan hati yang sejuk dan senyum terpancar sambangi puluhan massa demo. Aksi ini para pedemo menuntut Hakim PN agar bijaksana dalam memberikan putusan kepada terdakwa Rusma Yul Anwar dalam dugaan kerusakan Magrove di kawasan Wisata bahari terpadu Mandeh.
Sidang kali ini beragendakan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sempat ditunda, karena Hakim ketua berhalangan. Dan sidang akan kembali digelar pada 23 Januari 2020.
Pantauan matasumbar.com dilapangan, demo yang di lakukan Aliansi Mahasiswa Pencinta Lingkungan Sumbar dan Forum Masyarakat Pecinta Lingkungan Sumbar, dengan hati yang sejuk dan senyum terpancar, Rusma Yul Anwar turun langsung menemui pendemo yang rata-rata berusia muda dan tua.
Dengan hati yang sejuk dan senyum yang tulus, Rusma Yul Anwar langsung melakukan pendekatan dan komunikasi yang humanis dan empati terhadap para demonstran membuat pengunjuk rasa simpati dan membuat suasana menjadi lebih sejuk.
Selanjutnya, Rusma Yul Anwar membuat para pendemo rasa simpati. Pasalnya semua pendemo dilempari senyuman yang tulus dan itu belum pernah terjadi pada pimpinan sebelumnya.
Rusma Yul Anwar, menganggap, mereka adalah saudara saya. Pemimpin itu pelayan masyarakat, tidak terkecuali warga yang demopun harus disambut yang baik. mereka harus dipangku, dihargai dan mereka cukup senang serta puas, pemimpin yang merakyat, sangat menghargai aspirasi rakyatnya,”terangnya.
“Saya upayakan pendekatan secara humanis kepada mereka agar tidak menimbulkan situasi yang memanas,” terangnya.
Sementara, wakil bupati Rusma Yul Anwar, hanya menggapai santai aksi itu menurutnya, saya sangat paham dengan apa yang dilakukan para mahasiswa, mereka. Hanya sedang menggunakan saluran demokrasi.
“Saya hormati itu. Saya sedang memberi contoh, bahwasanya perbedaan pandangan tidak membuat kita harus bertengkar. Sebab, hukum akan berjalan sesuai relnya,”terangnya wabup dengan senyuman.
Ia menambahkan, menghadapi dengan kepala dingin, komunikasi yang baik dan solutif serta dialog dari hati ke hati maka akan mudah dalam menyelesaikan persoalan (Topit Marliandi).