MENTAWAI, matasumbar.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Elfi, mengatakan akses jalan dan jembatan di mentawai masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat.
“Jembatan dan akses jalan kita di mentawai masih 19 persen, sedangkan Kabupaten lain di Sumbar sudah mencapai 70 persen, walaupun demikian tahun 2020 ini kita fokus bangun jalan” ucap Elfi kepada awak media, 23 januari 2020.
Dikatakan, tahun 2019 ini yang sudah selesai ada 5 jembatan termasuk jembatan penghubung menuju wisata mapadegat, dimana biaya pembangunannya sebesar Rp.8.073 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang memiliki tipe kelas B dengan bentang 60 meter.
Akses jalan dan jembatan yang sudah dibangun, menurut Elfi sangat berdampak kepada masyarakat, secara tidak langsung ekonomi masyarakat meningkat dari segala sektor, terutama mendorong petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya.
Dia mengatakan, dengan dibuka akses jalan dan jembatan antar kecamatan sampai Desa bisa jauh lebih meningkat perekonomian masyarakat, salah satunya pisang tidak susah lagi melakukan mobilisasi, sebelumnya masyarakat sulit ketika belum di buka jalan” Imbuhnya.
“Sekarang ini masyarakat berlomba-lomba meningkatkan pertanian, karena kita sudah buka akses jalan dan memudahkan masyarakat membawa hasil pertanian, begitu juga pengepul tidak sulit lagi menuju perkampungan” ucapnya.
Diakuinya memang belum semua jalan yang di buka, karena untuk membangun jalan membutuhkan biaya sangat besar, selain itu dana APBD juga terbatas, akan tetapi pihaknya terus berupaya untuk mencari dana di pusat.
“Untuk pembangunan infrastruktur jalan, kalau hanya mengandalkan dari dana APBD tidak mampu dan pembangunan pun berjalan lambat, maka dari itu kita berharap bantuan dana melalui anggaran APBN” ucapnya.
Ia menambahkan, jalan yang berada di pulau siberut juga diharapkan menjadi status nasional, sehingga pembangunan jalan terbantu dalam rangka percepatan pembangunan di kabupaten kepulauan mentawai, tukasnya (Ers).