PESSEL|Matasumbar.com – Keindahan perbatasan Pesisir Selatan-Padang tak terlihat Indah lagi di saat malam hari. Pasalnya, lampu yang biasa menghiasi tulisan Kabupaten Pesisir Selatan dan selamat datang di pesisir Selatan, tugu dan gapura itu telah lama mati. Bahkan lampu perbatasan itu sudah tak hidup hampir selama 6 bulan.
Kendati demikian, kondisi tersebut sangat dikeluhkan para pedagang di daerah setempat. Karena dampak itu nyata dirasakan langsung oleh pedagang karena lampu perbatasan itu tidak lagi hidup, sehingga berpengaruh terhadap omset penjualan pedagang.
Murni, salah seorang pedagang dan masyarakat setempat dikawasan itu juga mengeluhkan matinya lampu Batas Pessel-Padang. Dikatakan, dagangannya mengalami penurunan penjualan hampir 60 persen.
“Dampaknya terasa sekali. Omset turun hingga 60 persen. Dan ini telah berlangsung hampir 6 bulan,” ucap murni kepada awak media, Kamis 6 Januari 2022.
Biasanya pengendara dari luar ke Pesisir Selatan akan banyak singgah terutama pada malam hari untuk berswa foto di kawasan tersebut. Tetapi saat ini, telah terasa berkurang, dan banyak pengendara yang hanya sekadar lewat saja. ucapnya lagi.
“Kalau bercahaya kan banyak yang singgah untuk berfoto-foto. Walaupun tidak semua yang singgah itu berbelanja tapi, kan senang lihatnya,” jelasnya.
Murni yang berdagang selama 24 jam juga merasa takut. Menurutnya, kondisi yang semacam itu dapat mengundang tindakan kejahatan. Bila itu terjadi, katanya, akan semakin sedikit orang yang berhenti dan beristirahat disana.
“Kadang jadi takut juga, disini jadi gelap. Bisa mengundang kriminalitas. Meskipun sekarang belum terjadi,” terangnya.
Ia sangat berharap, pemerintah bisa peka dan sigap dalam menanggapi kondisi di perbatasan Pessel-Padang ini Mudah-mudahan secepatnya diperbaiki, biar pengunjung rame dan penjualan disini juga kembali merangkak naik,”harapnya.
Salah satu pengendara Sizal juga menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang tak cepat tanggap dan terkesan acuh akan matinya lampu di batas Pessel-Padang yang telah berlangsung selama 6 bulan lebih mati.
Seperti diabaikan dan tak terurus. Gelap dan ada papan informasi yang tumbang tak didirikan kembali,” jelas Sizal kepada media.
Perbatasan mestinya harus bagus karena menggambarkan kondisi suatu daerah. “Pariwisata Pessel kan sedang naik daun, harusnya ini juga di jaga dan diperhatikan,” kata Sizal dengan wajah sedih.
Sizal yang sering melalui daerah tersebut mengaku matinya lampu tugu dan gapura Pesisir Selatan itu berlangsung hampir 6 bulan lebih
Ia juga berharap secepatnya, lampu batas kabupaten itu segera dihidupkan kembali dan fasilitas yang rusak segera diperbaiki demi menciptakan kenyamanan orang yang singgah untuk melepas penat perjalanan.
“Katanya Pasisia Rancak, di gerbang saja gelap dan terlihat suram, apa Pasisia Rancak itu gelap-gelapan??” tutupnya.(Topit Marliandi).