Matasumbar.com – Terkait insiden hilangnya dua unit smartphone milik pengunjung di parkiran objek wisata Pantai Air Manis di Kota Padang, Sumatera Barat pada Sabtu (8/10) berbuntut panjang, hari ini wisatawan yang merasa dirugikan melaporkan Dinas Pariwisata Kota Padang ke Ombudsman.
“Laporan ini saya buat karena saya menilai Dinas Pariwisata Kota Padang gagal memberikan pelayanan dalam bentuk rasa aman dan nyaman kepada wisatawan,” kata Didi Someldi Putra di Painan.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi Dinas Pariwisata Kota Padang membiarkan CCTV dalam keadaan mati, apalagi ditempat keramaian, jika pun mati idealnya ada penempatan personel pengamanan di lokasi.
“Yang saya alami cuma kehilangan smartphone, bagaimana jika terjadi tindak pidana lainnya seperti pencurian mobil, pelecehan seksual, dan lainnya. Jika CCTV aktif tentu proses pembuktian akan lebih mudah,” kata dia.
Selain itu kata dia, biaya perawatan CCTV juga tidak akan mahal, karena untuk penyediaan saja Dinas Pariwisata Kota Padang bisa, tentu saja biaya perawatan juga harus ada.
Ia menceritakan dua unit telepon genggam miliknya diketahui hilang hanya rentang sekitar lima menit setelah ia meninggalkan area parkir Pantai Air Manis.
Kejadian bermula pada saat dirinya mengeluarkan sejumlah barang bawaan dari dalam mobil. Awalnya ia memasukkan dua unit smartphone ke dalam kantongnya, namun agar lebih leluasa mengeluarkan barang bawaan yang ada di bagasi, maka ia meletakkan barang elektronik itu di atap mobil.
Setelah itu, ia langsung bergegas menuju ke area pantai, dan ketika ia bertanya terkait keberadaan dua unit smartphone tersebut kepada istrinya, ia baru sadar barang elektronik tersebut tertinggal.
“Saya bergegas ke area parkir, namun sudah raib, dan ketika nomor kontak smartphone dihubungi seketika langsung tidak tersambung,” ungkapnya.
Terkait hal itu ia segera menghubungi pengelola objek wisata, dan dia diarahkan kepada pria paruh baya yang katanya menjabat sebagai manajer lapangan.
“Manajer lapangan mengaku bernama Andi, dan ketika saya sampaikan persoalan saya, Pak Andi menyampaikan bahwa CCTV dalam keadaan mati,” imbuhnya.
Kendati demikian Andi tetap menyarankan agar dirinya bersama salah seorang pengelola menuju salah satu gedung yang masih berada di lokasi untuk memastikan kondisi CCTV.
“Dari empat tampilan rekaman CCTV di layar monitor, hanya satu yang berfungsi yakni untuk titik keluar masuk kendaraan ke lokasi wisata, sementara tiga lainnya dalam keadaan mati termasuk titik area parkir,” sebutnya.(Topit Marliandi)