PESSEL, matasumbar.com – Sejak tiga hari ini, dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus menerus dilanda banjir. Tidak hanya sekedar merendam permukiman warga, tetapi juga membuat akses setempat tersendat setiap malam.
Banjir di dua nagari Kecamatan Rahul Tapan, yakni di Nagari Binjai Tapan dan Kampung Tengah Tapan tampak seperti sudah langganan banjir. Bahkan dikatakan beberapa jam saja diguyur hujan, banjir-pun datang seperti yang telah terjadi pada dua hari belakangan dan Minggu 29 Desember ini.
Pemicu banjir yang salah satunya, akibat luapan sungai setempat. Tak henti, persoalan itu harus terus membuat warga selalu berwaspada dan sibuk mengungsikan barang-barang mereka agar aman dari terjangan banjir.
Dari data kependudukan, dua nagari di Rahul Tapan ini memiliki penduduk sekitar 3.200 jiwa. 1.300 jiwa di Nagari Binjai Tapan dan 1.900 jiwa Kampung Tengah Tapan. Banjir sudah semakin parah, sejak tahun 2011 lalu selain terjadi pendangkalan sungai, tanggul yang jadi penahanan juga tidak ada.
“Seperti inilah sejak tahun 2011 lalu, hingga sekarang banjirnya semakin parah. Sebentar saja hujan atau ada kiriman hujan dari hulu, sungai selalu meluap dan merendam nagari kami,” ungkap Almirizon kepada matasumbar.com, Senin 30 Desember 2019.
Begitu juga pada Minggu ini, serta dua hari belakangan. Hujan sebentar saja, banjir langsung menggenangi kami,” ungkap Sekretaris Nagari Binjai Tapan, Almirizon yang salah satu pejabat dari dua nagari tersebut.
Ia menjelaskan, menyikapi persoalan tersebut proposal untuk penanganan sudah kerap diusulkan kepada Pemkab. Namun solusi belum juga ada meski sudah sempat dibangun tanggul darurat 2018.
Saat itu tanggul darurat yang dibangun jebol setelah dua dipasang. Hingga saat ini kondisinya semakin parah permukiman mereka berada di sekitaran sungai karena tidak ada lagi penahannya.
“Hanya berselang tiga jam hujan turun, pasti akan terjadi banjir. Dan solusinya hanya itu, harus secepatnya dibangunkan tanggul permanen,” terangnya.
Pada Minggu 29 Desember 2019 ini, banjir dipicu akibat diguyur sejak siang, dan mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 16.30 WIB. Tidak hanya sekedar merendam, tapi juga menganggu akses warga seperti banjir sebelumnya.
“Masih sama dengan banjir sebelumnya, akses terganggu. Bahkan, yang mengungsi barang-barang sejak Jum’at lalu, sampai kini masih kondisi sama,” tutupnya.
Sebelumnya, banjir juga merendam Nagari Binjai Tapan dan Kampung Tengah Tapan, pada Jumat 27 malam dan pada Sabtu 28 Desember 2019 sore dengan kondisi yang sama. Bahkan merendam rumah warga dan juga membuat akses setempat tersendat hingga debit sungai kembali normal,” tutupnya (Topit Marliandi).