MENTAWAI, MataSumbar.com – Dandim 0319/Mentawai, Letkol.Czi. Bagus Mardyanto memberikan bingkisan hari raya idul fitri 1441 H kepada seluruh personel baik berada di Makodim maupun yang berada di setiap Koramil.
Selain untuk personel, Dandim juga memberikan bingkisan kepada santri dan para ustadz yang ada di tuapejat. Pemberian bingkisan ini dilaksanakan di Makodim 0319/Mentawai, Selasa 19 Mei 2020.
“Pembagian bingkisan lebaran Ini merupakan rasa penghormatan dan rasa syukur kami kepada 98 personel serta para ustad dan ustazah yang ada di wiliayah tuapejat” ucap Dandim.
Dikatakan ditengah pandemi corona yang terjadi saat ini, kita dipaksa untuk kembali ke fitrah dengan berbagai profesi yang beragam khususnya di mentawai ini ada hikmahnya yang di ambil.
Peristiwa luar biasa ini, kita dituntut kembali di kediaman artinya kembali intropeksi diri untuk langkah kedepan yang membawa kita menjadi lebih baik dengan memahami makna arti diam dirumah, ujarnya.
“Sebenarnya banyak hal yang harus dilakukan, karena diam dirumah bukan berarti tidak produktif, namun dengan menyesuaikan stuasi dan kondisi sekarang ini, soalnya yang tahu itu diri kita sendiri sesuai peran masing-masing” ucap Dandim.
Kondisi pandemi saat ini, kata Bagus Mardyanto banyak waktu yang di ambil ibalik hikmah semua ini melalui kontreplasi, ibadah di kediaman, pasti semuanya ada petunjuk didalamnya, tuturnya.
“Dibalik hikmah pendemi covid, bahwa kita harus sadar diri, apakah kita selama ini sudah berbuat baik di lingkungan kita maupun di luar, dengan intropeksi diri disitulah akan muncul pemikiran serta ide-ide yang bermanfaat bagi orang lain” sebut Dandim.
Menurut Bagus Mardyanto kalau pandemi covid-19 ini seharusnya sudah menjadi gaya hidup baru dengan menyesuaikan protokol covid dan tetap melaksanakan kegiatan normal, nanti setelah PSBB berahkir.
Kedepan aktivitas perlahan dilakukan, tapi tetap memperhatikan rambu-rambu protokol kesehatan seperti memakai masker, mencucui tangan jaga jarak, menghindari kerumunan, mungkin itu yang akan membawa pola hidup baru dan mentawai jadi lebih baik, tukasnya.
Editor : Heri Suprianto