SIKABALUAN,MataSumbar.com – Peran media sosial di era globalisasi ini sangat berpengaruh dalam perubahan sosial yang terjadi pada beberapa remaja. Perubahan ini mencakup pada perubahan pola interaksi, aspek bahasa, gaya berpakaian, dan lainnya yang diakibatkan oleh pengaruh dari kebudayaan barat yang masuk melalui media sosial dan sangat berpengaruh pada budaya remaja di Indonesia.
Selain itu perubahan pada fashion atau cara berpakaian para remaja yang kebarat-baratan dan menjadi kiblat bagi mereka sehingga banyak yang tidak percaya diri dalam menggunakan pakaian produk dalam negeri.
Bahkan, para remaja banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat karena dianggap sebagai kiblat dan perlahan bisa saja kebudayaan Indonesia terlupakan.
Mencegah hal itu, Ketua Bhayangkari ranting Sikabaluan, Ny. Ris Jennedi menginisiasi untuk berikan edukasi pencegahan dan pemutusan tindakan kejahatan media sosial kepada perwakilan remaja putri Desa Sikabaluan bertempat di asrama Polsek Sikabaluan.
Dalam kegiatan sederhana itu Ny.Ris Jennedi begitu akrap dan leluasa memberikan edukasi kepada remaja putri agar tidak terpengaruh hal yang negatif dalam menggunakan media sosial.
Materi yang disampaikan itu soal pengenalan bentuk-bentuk modus yang sering digunakan pelaku kejahatan untuk menjerat korbannya di media sosial
Dalam media sosial, sebaiknya kita tidak sembarangan dalam berkomentar, posting status maupun mengunggah foto. Thinking before you post! Bisa jadi status dan komentar-komentar kita yang kurang sopan akan di-capture orang dan digunakan untuk memeras kita.
Begitu juga dengan foto, jangan mengunggah foto-foto pribadi yang bisa memancing seseorang berbuat kejahatan. Bisa saja saat kita posting status dan foto dengan keadaan masih sendiri di sebuah tempat yang sepi akan memancing seseorang datang dan melakukan kejahatan. Hal seperti ini sering terjadi dan wajib menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Untuk melindungi akun pribadi, agar tidak mudah diretas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, pastikan akun yang kita miliki aman dari retasan orang lain.
Dalam menyampaikan himbauan di media sosial harus menjaga nama baik diri sendiri, daerah, dan Negara sebagai identitas kita di mata pergaulan media sosial dalam maupun luar negeri.
Berikutnya remaja putri jangan sampai terjerat sebagai pelaku/korban prostitusi online, karena sudah banyak yang menjadi korban kejahatan di media sosial.
Ris Jennedi juga mengingatkan remaja putri kembali terkait teknis perlindungan diri untuk mencegah tindakan pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak baik dilingkungan maupun di media sosial.
Editor : Heri Suprianto