PASBAR,MataSumbar.com – Desa Giri Maju Koto Baru yang terletak di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, merupakan Desa yang memiliki penempatan pemukiman dan institusi publik yang tertata dengan baik.
Hal ini disebabkan Desa Giri Maju awalnya adalah daerah yang dibuka pada tahun 1980 tepatnya di era Orde Baru saat PTPN VI membuka program Perkebunan Inti Rakyat (PIR BUN OPHIR) yaitu Plasma IV dan Plasma V.
Program PIR BUN OPHIR ini sebagian besar peserta petaninya terdiri dari para purnawirawan dan pensiunan TNI, Polri, PNS, BUMN dan masyarakat umum. Penduduk yang datang dan tinggal proyek PIR dari berbagai etnis yang ada di Republik Indonesia, sehingga masyarakat sekitar sering menyebut Desa Giri Maju adalah miniaturnya Indonesia atau Indonesia Mini.
Aktifitas ekonomi Masyarakat Desa Giri Maju pada umumnya bersumber dari hasil perkebunan Kelapa Sawit dan hasil pertanian lainnya seperti alpokat dan jagung, nilam serta tanaman sayur lainnya termasuk peternakan.
Masing-masing Kepala keluarga yang terdiri dari 846 KK tersebut mendapatkan lahan perkebunan seluas 2 Hektar lahan pekarangan seluas 0,25 Ha, dimana posisi rumah pemukiman dan fasilitas umum terpisah dari area Perkebunan kelapa sawit, serta penempatan pemukiman dan institusi publiknya tertata dengan baik.
Namun sayangnya fasilitas jalan sebagai sarana transportasi belum mendukung untuk meningkatkan aktifitas ekonomi masyarakat setempat.
Desa Giri Maju merupakan pemekaran dari Nagari Koto Baru pada tahun 2017 lalu, di mana sebelumnya Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo terdiri dari 8 Kejorongan.
Dilihat dari segi pemanfaatan hasil buminya secara ekonomis, Desa Giri Maju terkendala dengan tingginya pengeluaran biaya transportsi. Hal ini disebabkan akses jalan yang belum memadai karena hanya merupakan jalan kebun apa adanya, belum lagi akses yang jauh dari ibu kota Kecamatan maupun ibu kota Kabupaten.
Hal ini menyebabkan Desa Giri Maju bukan saja tertinggal dibandingkan dengan 7 Kejorongan yang ada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, bahkan di Nagari lainnya yang ada di Kabupaten Pasaman Barat ini.
Hasil peninjauan yang di lakukan Bupati Pasaman Barat, H. Hamsuardi, S.Ag bersama kepala OPD terkait, untuk pembangunan jalan pada tahun 2021 ini di targetkan di tiga lokasi, salah satunya di Desa Giri maju.
“Pembangunan jalan ini dananya bersumber dari DAK 2021, lebih kurang sebesar Rp.16 Miliar” kata Hamsuardi kepada media, Selasa 18 Mei 2021.
Dimana masing-masing lokasi di kucurkan anggaran Rp. 3,1 Miliar untuk jalan Simpang Panco, Rp. 2,4 Milyar untuk lanjutan jalan Lembah Binuang menuju Desa Giri Maju sampai ke Desa Sidomulyo dan Rp.10,4 jalan Batang Lingkin-Padang Tujuh,” ujarnya.
Saat ini, kata Hamsuardi ada tiga lokasi jalan yang sudah ditargetkan pembangunannya, selain jalan lanjutan dari Lembah Binuang menuju Desa Giri Maju sampai ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat sepanjang 1,4 km, dan juga ada jalan Batang Lingkin sampai Padang Tujuh Kecamatan Pasaman sepanjang 5 km, serta Simpang Panco sampai Koto Padang Kecamatan Kinali sepanjang 2 km.
“Tahun 2021 ini kita akan menargetkan pembangunan jalan sebagai prioritas di beberapa Kecamatan yang ada di Pasaman Barat” ucapnya (Wisnu Utama).