MENTAWAI, matasumbar.com – Kalaksa BPBD Mentawai, Novriadi menyebutkan, Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka penyampaian program ASB Indonesia-Fhilipines. Dimana program ASB ini berlanjut dan akan di laksanakan selama 5 tahun kedepan di wilayah kabupaten kepulauan mentawai.
Program ASB sebelumnya sudah berkahir sejak 8 agustus 2019 dengan program menitik beratkan pembentukan desa tangguh bencana, sedangkan program lanjutan lima tahun kedepan, disamping desa tangguh bencana juga di kaitkan dengan program yang lainnya.
“FGD ini menyelaraskan program ASB dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, supaya tidak ada tumpang tindih dalam menjalankan program tersebut” kata Kalaksa BPBD Mentawai Novriadi di aula Sekretariat Umum Daerah, Rabu 12 Februari 2020.
Dia mengatakan, kegiatan yang akan di jalankan ASB untuk di mentawai itu ada tiga program yaitu Manajamen resiko bencana, bagaimana meningkatkan kemampauan kapasitas masyarakat menghadapi bencana, termasuk infrastruktur yang ada di desa supaya bisa tangguh seperti jalur evakuasi, rambu evakuasi, tempat evakuasi. Kemudian pendidikan kebencanaan itu ada simulasi nya, sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat.
Kemudian program inklusi bagaimana memberdayakan disabilitas penyandang cacat, tuna netra, tuna rungu itu bisa di libatkan dalam rangka pengurangan risiko bencana, karena mereka adalah kelompok paling rentan ketika terjadi bencana, ujarnya.
Terakhir peningkatan sosial ekonomi di daerah rawan bencana, bagaimana ketika terjadi bencana masyarakat tangguh dari sisi pangannya dengan kebutuhan selama 3 hingga 4 hari, sehingga masyarakat tidak panik dan tidak terfokus menunggu bantuan.
“Intinya peningkatan ekonomi di daerah rawan bencana itu tidak saja tangguh dalam kebencanaan, tapi tangguh di sisi ekonomi pangan ketika terjadi bencana” ucap Novriadi.
Lebih jauh disampaikan, kegiatan FGD ini menghadirkan beberapa OPD yang peduli dengan kebencanaan untuk memberikan masukan kepada ASB selama kegiatan berjalan selama 5 tahun mendatang dengan lokasi yang telah mereka tentukan, ujarnya.
Koordinasi ini untuk menghimpun program yang bisa disesuaikan, supaya tidak terjadi tumpang tindih antara program ASB dengan program pemkab mentawai, intinya saling menguatkan” pungkasnya (Ers).