MENTAWAI|Matasumbar.com – Workshop reaktivasi kelompok kerja Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali dan sudah melakukan rembuk sejak tahun 2022, namun sebelumnya telah melakukan aktivitas kegiatan dalam mengurangi risiko bencana.
Seperti diketahui anggota Forum PRB ini melibatkan dari berbagai kalangan yang merupakan perwakilan dari masyarakat, organisasi masyarakat sipil, forum masyarakat Mentawai termasuk dari OPD, juga ada lintas sektor, akademisi serta tokoh-tokoh yang berada ditingkat desa.
“Prinsipnya anggota Forum PRB ini ada ditingkat desa yang ada di empat pulau besar Mentawai, dengan adanya Forum ini diharapkan menjadi Platfrom koordinasi dalam upaya persiapan meningkatkan kapasitas masyarakat khususnya kesiapsiagaan” sebut Program Manager Jemari Sakato, Cakra kepada media, Selasa (22/4/2025).
Dia menyebut, salah satu bentuk upaya yang di lakukan itu dengan menyiapkan dari Forum itu sendiri, ketika kebutuhan dasar sudah selesai dan juga rencana yang akan di kerjakan, tentu akan menyasar kepada soal kebijakan serta instrumen lainnya yang berkaitan dengan kebencanaan.
“Dengan adanya FPRB yang aktif, masyarakat akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana” ujarnya
Selain itu, FPRB juga dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi potensi bencana dan risiko yang ada di wilayah tersebut.
Menurut Cakra secara formal forum PRB di Mentawai telah melaksanakan aktivitas, namun selama ini mungkin terkendala soal pengesahan SK, sehingga tidak berjalan secara masif dalam menjalankan kegiatan kebencanaan.
“Kita berharap dengan pertemuan yang di lakukan ini menjadi ttitik balik untuk forum aktif kembali dalam melanjutkan kegiatan misi kemanusiaan” tuturnya.
Ia mengatakan, agar forum ini bergerak secara masif, sebenarnya yang paling penting itu adanya komitmen dari pemerintah daerah salah satunya itu menerbitkan SK forum PRB serta memikirkan dukungan anggarannya.
“Melalui workshop reaktivasi kelompok kerja FPRB ini di harapkan meningkatnya kapasitas sasaran program dan mampu mengindetifikasi risiko iklim dan bencana yang melibatkan kelompok berisiko” harapnya
Kemudian dengan aktif kembali FPRB ini, ekosistem dan sumber daya alam terlindungi, mata pencaharian terindentifikasi dan peka terhadap iklim serta akses air bersih berkontribusi tehadap ketahanan ekonomi,
Sedangkan sasaran program saling belajar berkoordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pengurangan risiko bencana dan adaptasi iklim yang inklusif, pungkasnya, (Ers).
Editor : Tim Redaksi