Karawang|MataSumbar.com – Polres Karawang periksa sejumlah saksi terkait kasus keracunan puluhan warga. Sampel darah dan muntahan juga dibawa ke Puslabfor Mabes Polri.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan dalam hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), hidangan dari pengajian di Majlis Taklim Nurul Huda, Cikampek Utara, diolah oleh empat orang.
“Seperti nasi timbel, telur balado, botok atau sejenis urab, dibuat 15 porsi yang dimasak oleh inisial E dan ibunya A (73). Tempe bacem dimasak oleh inisial I, dan Urab dimasak oleh ET,” kata Oliestha, Sabtu 4 September 2021.
Dikatakannya, saat ini pihak kepolisian masih mencari sisa makanan untuk dijadikan sampel laboratorium forensik. Sementara itu, pihaknya juga telah memeriksa 10 orang saksi dari penyelenggara kegiatan, korban dan penyedia makanan.
“Sudah dalam penanganan, 10 orang diperiksa, dan sampel darah, urine dan muntahan dikirim ke Puslabfor,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dari pengumpulan keterangan, pengajian tersebut dihadiri oleh 40 orang. Kemudian warga membawa nasi berkat dan menyantapnya di rumah masing-masing. Setelah itu, sejumlah warga yang menyantap mengalami dugaan keracunan dengan kondisi muntah-muntah, terus buang air besar, dan sakit perut.
“Dari 40 warga, diduga satu warga meninggal dunia karena keracunan atas nama inisial IC,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Endang Suryadi mengatakan pihaknya akan menanggung biaya pengobatan para korban. Sebab, masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Ini sudah masuk KLB, jadi semua pembiayaan di rumah sakit yang sudah bermitra dengan BPJS, ditanggung oleh Pemkab,” kata Kadinkes, Endang Suryadi saat diwawancarai, Sabtu (4/9/2021).
Dikatakannya, untuk pihak keluarga tidak perlu mengkhawatirkan soal pembiayaan perawatan.”Jadi jangan khawatir soal biaya perawatannya, karena nanti pihak kami yang akan menanggungnya,” katanya.