PASBAR, mtasumbar.com – Kelangkaan Pupuk bersubsidi di Wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) membuat para petani resah dan Gerah dalam bercocok tanam.
Kondisi itu dialami para petani Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, bahkan untuk membeli pupuk non subsidi tidak sanggup membelinya, ini keluhan para petani yang disampaikan kepada Mirhan salah satu anggota LSM TOPAN RI.
Dalam informasi yang di himpun pihak LSM TOPAN RI kepada salah satu pengecer atau penyalur pupuk bersubsidi, bahwa kebutuhan sudah dipersiapkan pihak Dinas Pertanian setempat, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.
“Pupuk merupakan kebutuhan pokok bagi para petani, terutama dalam hal ini para Petani padi yang semestinya menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat” ungkap Mirhan.
Sementara itu Wali Nagari Talu, Sudro Hakimi mengatakan, masalah pupuk bersubsidi memang betul langka di Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, bahkan di kios pupuk juga kuota saat ini untuk Kecamatan Talamau sudah habis sebelum bulan Desember 2019 yang lalu.
Disampaikan, pupuk bersubsidi diperkirakan adanya di bulan Februari 2020 mendatang. Kalau tidak ada juga memang cukup memprihatinkan untuk para petani bisa berpotensi gagal panen.
“Secara kebutuhan petani akan pupuk untuk di Talu Sinuruik diperkirakan lebih kurang sekitar 500 ton” sebut Sudro.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat, Sukarli saat di konfirmasi oleh Awak media pada hari Selasa, tanggal 14 Januari 2020 menyampaikan, Pupuk bersubsidi hanya 18% dari total kebutuhan pupuk yang diajukan oleh Petani berdasarkan RDKK, kalau langka dilapangan memang alokasi pupuk 2019 sudah habis terdistribusi sampai bulan Desember 2019.
Smentara untuk tahun 2020 kita baru dapat alokasi dari Provinsi dan sedang tahap dalam proses SK dari Bupatinya” ungakpnya.
Diakatakan, saat ini hampir semua kecamatan mulai menanam padi, namun pupuk bersubsidi belum bisa di tebus oleh Kios ke distributor, karena kita sedang membagi alokasi perkecamatan” ungkap Sukarli (Wisnu)