Hai…namaku yunda, (nama samaran) Aku seorang guru yang mengajar disekolah dasar negeri ,sekarang usiaku 25 tahun dan aku anak pertama dari tiga bersaudara, Papa ku sudah 3 tahun meninggal.
Sebelum papa ku meninggal beliau berpesan kepada saya, Nak! cepatlah menikah papa ingin melihatmu jadi pengantin nak. Ini masalahnya sampai saat ini pesan sang papa belum terwujud.mama ku seorang ibu rumah tangga dan dua adik ku masih bersekolah SMA dan SMP yang paling kecil.
Dulu sewaktu aku masih kuliah aku pernah naksir seorang laki-laki yang satu letingan dengan ku sebut saja namanya joni, tapi aku malu untuk mengungkapkannya karena joni seorang lelaki tampan dan pintar dikampus ku.aku satu jurusan dengan nya aku sering belajar kelompok dan berharap joni memandang ku ternyata aku kecolongan rupanya joni sudah pedekate dengan seorang perempuan satu letingan tapi tidak sejurusan dengan kami.
Akhirnya aku patah hati dibuatnya. Setelah aku tamat kebetulan aku mendaftar CPNS dan alhamdulillah aku lulus, aku melewati hari hari ku dengan semangat bekerja, memikirkan masa depan membantu adik adik dan ibu, aku fokus dengan karir ku karena aku sadar aku saat ini adalah tulang punggung buat keluarga ku
Disaat aku pulang bekerja ibu menyambut ku dengan senyuman ,duh…betapa bahagia nya aku saat ini ibu dalam keadaan cantik sekali, wah ibu cantik sekali.
Emang ibu tidak cantik ya selama ini ?ibu menjawab perkataan ku..Ibu selalu tersenyum tapi hari ini ibu sangat cantik sekali.
Lalu ibu ku mengikuti ku sampai kekamar, Nak…boleh kah ibu berbicara?kapan ya ibu punya mantu??ibu bertanya dengan suara yang lembut. Heee….jawab ku, iya bu insya allah aku terus berdoa dan menanti jodoh ku bu…ibu tenang aja yaa ….(jawab ku).
Iya nak…ibu juga berdoa semoga anak ibu yang cantik ini segera mendapatkan jodoh ,karena anak ibu sudah berusia 25 tahun.
Hari demi hari aku jalani seperti biasa ,bekerja dan tidak memikirkan yang lain -lainnya.Jadi dalam perjalanan pulang aku membawa sepeda motor setiba seperempat jalan menuju pulang ban motor ku bocor dan aku lihat sekeliling tidak ada bengkel.
Waduh….bagaimana ini yaa, tidak mungkin aku mendorong sepeda motor ini ,lumayan juga jauhnya rumah ku ini, sambil berkata dalam hati .sambil kebingungan dan mendorong sepeda motor ada lelaki yang menghampiri ku memakai baju dinas dan menegur ku dengan suara yang sopan.
Hai neng…sepeda motor nya bocor ya…disini tambal bannya jauh loh neng
Boleh abang bantu menarik nya dengan sepeda motor abng saja? Yah terpaksa aku mengganguk dan tak bisa menjawab.
Lelaki itu membantu menarik sepeda motor ku sampai depan rumah ku.Sesampai dirumah ku,aku ucapkan terimakasih dan ku minta mampir kerumah untuk minum teh, tetapi lelaki itu tergesa-gesa hendak pergi dan berpamitan sehingga aku pun lupa menanyakan siapa namanya.
Sekarang sudah pukul 5.30 aku bersiap untuk kerja dan bergegas- gegas untuk berangkat karena tempat kerja ku lumayan jauh dan mendaki. Pukul 6.45 aku sudah sampai disekolah, kepala sekolah ku menghampiri ku untuk memberitahukan bahwasanya aku harus ikut pelatihan BIMTEK di aula dinas pendidikan.
yah aku bersiap untuk melaksanakan tugas ku. Sesampai di kantor dinas hendak menuju aula ,aku melihat lelaki yang menolong ku kemaren sedang berada didepan pintu aula memakai seragam dinas dan aku menghampirinya, Mas…mas..mass
Aku …aku ….mau ucapkan terima kasih masih ingat aku yang kemaren
Iya aku ingat kamu yang mengajar di SD dekat bukit itu ya, yang motornya bocor kemaren ya? jawab sang lelaki itu.
Lalu aku mengajukan tangan ku untuk bersalaman dan berkenalan
Nama ku yunda, nama mas siapa, aku topik yah…aku bekerja disini buk..Lalu sang lelaki meminta no whatshApp ku, Yah..kami saling menukar no whatsApp
Setiap hari kami komunikasi saling tegur sapa melalui whatsApp, dua minggu kami saling berkenalan di whatsApp karena masih malu-malu untuk bertemu dan kesibukan kami yang pergi pagi pulang sampai sore
Malam minggu pun tiba, sebuah whatsApp pun datang ke hpku, mas topik mengajak ku pergi malam minggu dan aku meminta izin kepada ibu untuk pergi, ibu mengizinkanku.
Pas pukul 20.00 WIB, mas topik datang kerumah dan meminta izin ibu untuk membawa ku makan malam keluar.Kami duduk disebuah cafe di tepi pantai saling bercerita dan mas topik bertanya kepadaku” yunda…apakah sudah punya pacar?
Aku pun menjawab…(belum mas,mas sendiri bagaimana) mas topik menjawab sambil menggelengkan kepalanya.dan tersenyum.
Yunda…kita mungkin banyak bercerita dua minggu ini melalui chat whatsApp dan hari ini mas mengajak mu makan malam berniat untuk melamar mu? apakah yunda bersedia menikah dengan mas?.
Hati ini berdetak kencang…bingung….aku tak berdaya,aku suka sih sama mas topik tapi aku harus bagaimana.aku tidak pernah ditembak cowok begini ,dan aku trauma semenjak suka sama joni tahu-tahunya joni udah punya pacar, Bagaiamana yaa….(jantungku berdetak kencang).
Lama aku menjawabnya dan akhirnya aku jawab,iya mas aku bersedia. Pas tanggal 1 januari 2019 aku menikah dengan mas topik dengan suasana sederhana dan bahagia…perkenalan singkat akhirnya pertemuan ku dengan mas topik di pelaminan.
Tiga bulan berlalu pernikahan kami, aku dapat tugas di luar daerah tepatnya di pedalaman, kami berjauhan tetapi komunikasi kami tetap selalu berjalan dengan baik, walaupun sinyal tidak bersahabat.
11 bulan pernikahan kami akhirnya aku dapat pindah ke kota ku lagi dan kami bersama – sama lagi, belum ada tanda tanda aku hamil, yah aku bersabar saja dulu mungkin belum rezekiku.
Setelah 3 minggu bersama lagi dengan mas topik dia jatuh sakit pingsan dan dibawa kerumah sakit, kata dokter yang merawat mas topik memiliki penyakit jantung bawaan dan harus dirawat 5 hari.
Aku bertanya kepada dokter apakah ada tanda- tanda mas topik sehat kembali dan bugar? dokter menjawab besok mas topik sudah boleh pulang dan aku pun bergegas memberitahukan mas topik apa pesan yang sudah disampaikan dokter agar mas topik senang berkumpul dirumah lagi.
Keesokkan harinya pukul 10.00 WIB pagi, mas topik masih tersenyum dan masih berwajah pucat dan bersiap-siap untuk pulang, disaat meninggalkan ruangan rawat inap mas topik pusing dan minta kembali ke ruangan tempat mas topik dirawat.
Tak lama di pembaringan di atas kasur dalam rentang waktu palingan 5 menit, wajah mas topik semakin pucat dan sulit bernafas, aku menangis melihat suami tersayang ku drop dan tidak sadarkan diri pada.pukul 00.05 dini hari.
Mas topik memanggil nama ku 2 x .aku tersentak bangun lalu memanggil perawat untuk datang kekamar ku.Disaat perawat sudah mencek kondisi suami ku, perawat bilang.ibuk yang sabar ya bapak sudah tidak ada lagi.
Aku terkejut,aku menangis, suami yang paling baik di dunia lelaki yang paling sabar sudah tidak ada lagi disamping ku. Mas 365 hari kita bersama, Pas tanggal 1 januari 2020 kau pergi dari ku, mengapa secepat ini mas, aku peluk mas topik sambil menangis.
Suami ku yang sudah berada disurga.Aku mencintaimu walaupun pertemuan ini singkat begitu banyak pengalaman dan pembelajaran buat hidup ku Terima kasih suami ku I love u suami ku.