PASBAR, MataSumbar.com – Kabupaten Pasaman Barat pecahkan Rekor Dunia dan mendapat Piagam dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di tahun 2020, dalam rangka memasak Apam dengan total jumlah 1.704 tungku.
Ribuan masyarakat ikuti acara Maapam di Taman Hutan Kota di Padang Tujuh, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis 12 Maret 2020.
Dalam kesempatan ini Dinas Pendidikan Pasaman Barat menyediakan lebih 600 tungku, yang di ikuti oleh Paud, TK, SD, SMP dan SMA/SMK, dalam setiap tungku akan menyajikan sebanyak 25 Apam untuk di Konsumsi dan diserahkan ke Panitia Pelaksana.
Hal ini diungkapkan oleh Robyanto sebagai Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Pasaman Barat Menurutnya “Maapam ini merupakan tradisi kuliner Pasaman Barat, dimana di bulan Rajab ini setiap kalangan masyarakat melaksanakan tradisi Maapam.
“Apam ini merupakan tradisi kuliner yang ada di Kabupaten Pasaman Barat dan masih bayak lagi kuliner yang harus di tampilkan.” ujar Robyanto.
Robyanto juga berharap kedepannya untuk Kuliner, Tradisi, Kebudayaan yang ada di Pasaman Barat bisa di tampilkan dan
Apam ini hanya sebagian kecil dari kebudayaan kuliner yang ada di kabupaten Pasaman Barat,”sebutnya.
Kegiatan Maapam Pasaman Barat 2020 ini terlihat sangat meriah dan seakan-akan menjadi sebuah ajang Silaturahmi dan bersenda gurau kaum Ibu sembari memasak Apam.
Bupati Pasaman Barat H. Yulianto, SH,. MM mengatakan “sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh Staf dan Pegawai OPD Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan mengapresiasi kepada Panitia Pelaksana Acara Maapam 2020 Pasaman Barat ini, dan juga yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini dari berbagai kalangangan.
Menurut Yulianto terlaksana dan suksesnya kegiatan ini berkat adanya kebersamaan dan kepedulian semua pihak, sebab tanpa kerja keras dan dukungan dari kita semua, baik panitia dan masyarakat Pasaman Barat, Rekor Dunia memasak apam terbanyak dengan 1.704 tungku ini tidak akan berjalan lancar dan sukses.
H. Yulianto, SH, MM menambahkan dengan kegiatan ini mari kita saling mempererat tali Silaturahmi dan juga kepada Generasi Muda kita untuk dapat menjaga dan meneruskan tradisi maupun budaya yang bernilai positif dan tidak bertentangan dengan akar budaya yang bermoralkan Agama di Kabupaten Pasaman Barat,” tutupnya.
-Wisnu Utama-