MENTAWAI|Matasumbar.com – Pondasi dari pembangunan di desa harus didasarkan pada kebutuhan yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat terutama infrastrukur jalan sebagai akses utama masyarakat beraktivitas tanpa membedakan lokasi yang akan di bangun.
Tak hanya itu, setiap rupiah dana desa yang di keluarkan tidak lagi boleh hanya berdasarkan kepentingan elite atau petinggi desa tanpa adanya perencanaan yang di lakukan bersama masyarakat.
Salah satu di Desa Betumonga sangat miris kondisi jalan tanpa ada perhatian dari pemerintah desa, dimana, mulai dari Gapura jalan banyak yang rusak dan berlobang khususnya jalan pemukiman warga.
Jalan tersebut di bangun semenjak Kepala desa lama, sedangkan Kades yang baru menjabat sejak 2021 sampai saat ini 2024 hanya sepanjang 50 meter jalan baru di bangun berada di Dusun Sipa:arau lokasi pemukiman masyarakat dengan anggaran lebih kurang 100 juta yang di kerjakan secara swadaya.
Sementara jalan yang bagus atau baru di bangun itu berlokasi di Dusun Taraet, sedangkan pusat pemukiman masyarakat di Betumonga hanya 50 meter tersentuh pembangunan jalan.
Dok.Lokasi Jalan di Dusun Sipa’arau hanya sepanjang 50 meter di bangun Desa Berumonga
“Menjadi aneh kita kemana anggaran pembangunan jalan di berikan, pasalnya jalan yang baru di bangun itu hanya 50 meter di Dusun Sipa’rau, sedangkan Dusun lainnya belum ada pembangunan jalan alias masih jalan lama, itupun sudah banyak rusak” sebut Sekretaris BPD Desa Betumonga, Ial elvadius kepada media saat turun kelokasi, Jumat (18/10/2024).
Dengan kepemimpinan kepala desa yang baru lebih kurang menjabat 4 tahun dari tahun 2021 hingga 2024 ini, masyarakat khususnya yang bermukim di Betumonga sangat kecewa, karena banyak jalan yang rusak tidak ada perhatian, ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia jalan yang di gunakan masyarakat untuk beraktivitas masih jalan lama dengan kondisi memprihatinkan tanpa ada sedikit kepedulian pemdes Betumonga untuk memperbaiki atau membangunnya.
Dia menyebut, lebih kurang empat tahun memimpin desa Betumonga hanya jalan di Dusun Taraet di kategorikan jalan yang agak cukup panjang dan bagus di bangun, sedangkan di pemukiman masyarakat di Betumonga yang banyak warga hanya 50 meter jalan di bangun.
“Masyarakat yang bermukim di Betumonga sangat kecewa dengan kades, karena tak ada perhatian untuk memperbaiki atau membangun jalan yang kondisinya sangat memperihatinkan itu” ujarnya.
Ial elvadius selaku sekretaris BPD Desa Betumonga akan terus mengawasi anggaran yang di gunakan pemdes baik itu DD (APBN) maupun ADD (APBD).kemana saja anggaran di gunakan, sehingga minim pembangunan jalan, pungkasnya, (Ers).
Editor : Tim Redaksi