PadangPanjang,MataSumbar.com – Setelah melakukan pertemuan dan sekaligus menyerahkan SK kepada Walikota Padang Panjang bapak H. Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano di ruang kerjanya kerjanya pada tanggal 06 – Agustus 2020 lalu, LPM Paus dengan Program Peduli Pendidikan dan Prestasi ( PETIR) di kelurahan Pasar Usang rutin lakukan pertemuan.
Intinya LPM kelurahan Pasar Usang dengan program PETIR ini untuk ikut serta membantu pemerintah Daerah dalam hal Recovery ekonomi pasca Pandemi Covid-19 khusus di kelurahan Paus.
Sekarang sahabat PETIR LPM kelurahan Paus selalu melakukan rapat-rapat dan pertemuan guna menindaklanjuti program recovery ekonomi kedepannya pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020 di aula kantor lurah Paus.
“Kegiatan ini sengaja kita lakukan untuk mendapatkan informasi dari masing-masing anggota yang hadir dan sampai dimana perkembangan PETIR, juga saling bertukar pikiran sebut Nini Yanti selaku ketua sahabat PETIR.
Nini Yanti menyamapiakan diskusi ini juga untuk mencarikan jalan keluar bagi anak-anak yang memang layak untuk mendapatkan bantuan beasiswa tersebut masih ada sebanyak 143 siswa lagi.
Diwaktu yang sama Sasmaini Syarif S.Pd selaku anggota sahabat PETIR yang kesehariannya juga menjadi guru honor, sekaligus kepala Sekolah pada SDIT Tahfidz H Mhd Syarif Bancah Laweh yang juga selalu meluangkan waktunya untuk pekerjaan sosial dimasyarakat, khususnya dilingkungan Pasar Usang.
Sasmaini menyampaikan dia tertarik untuk melakukan pekerjaan sosial ini karena panggilan hati nurani , Dengan banyaknya warga masyarakat dalam pantauannya sejak Covid-19 ini semua orang terkena dampak khususnya bagi masyarakat kalangan bawah yang harus kita pikirkan bersama bagaimana untuk mencari solusinya.
Dalam pertemuan itu Rully Sutan panduko yang juga menjabat ketua RT 2 periode di RT 10 itu juga anggota PETIR menyampaikan akhir-akhir ini sejak terjadinya covid-19 kita sangat prihatin melihat keadaan ekonomi masyarakat khususnya yang masih memiliki anak sekolah dasar, karena masyarakat itu sering bertemu dengan saya dan menceritakan keluhannya ada yang memiliki sepatu sekolah yang sudah sobek, dan Tas yang tidak layak di pakai lagi, juga pakaian seragam sekolah yang sudah sempit, juga masih banyak keluhan yang lainnya ulas Rully.
Anggota sahabat PETIR Parmia Ningsih S.Pd juga seorang guru didik disalah satu sekolah Swasta di SMK Cendana itu juga sangat tertarik dengan Kegiatan recovery ekonomi yang ditujukan untuk masyarakat yang benar-benar kurang mampu, dia juga selalu meluangkan waktu kalau ada pertemuan sahabat PETIR tersebut.
“Saya tertarik Dimasa New Normal ini memang perlunya untuk mencari solusi bagi masyarakatnya kita yang kurang mampu, khusunya kita mencarikan jalan untuk siswa-siswi setingkat Sekolah Dasar saja Dulu, agar anak-anak kita itu tidak merasa minder atau rendah hati dengan teman-teman yang lainnya memiliki sepatu baru, Tas baru, dan baju seragam baru, jadi anak-anak yang kita salurkan bantuan dari donatur hamba Allah tersebut tepat sasaran, harap Ningsih
“Dalam kepengurusan PETIR Kwang Yung yang akrab dengan sapaan KY itu juga salah seorang keturunan keturunan Etnis Tionghoa dan selaku sekretaris dalam kepengurusan sahabat PETIR membeberkan, program yang dibuat menjadi suatu kebanggaan bagi saya menjadi bagian dari kepengurusan PETIR. Dimana dalam program yang dijalankan PETIR tidak ada membeda – bedakan Ras dan Agama, sebut KY.
“Ini terbukti pada saat survei pengurus PETIR dimana ditemukan juga anak yang akan dibantu ada dari masyarakat beretnis Tionghoa” ungkapnya.
Prorgam PETIR adalah suatu kegiatan sosial yang benar-benar membantu anak Sekolah Dasar yang orang tuanya tidak mampu, semua yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama sebelum survei dilakukan, yang miskin kita prioritaskan untuk didepan, sebutnya.
Pewarta : YB
Editor : Heri Suprianto