Oleh : Joni Faldi S.Ag
Allâh Azza wa Jalla menjadikan dunia sebagai ladang akhirat. Memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk menggunakan dunia sebagai ladang pribadinya, menanam apa saja di sana kemudian memanennya di dunia dan akhirat apa yang telah ditanam sebelumnya.
Jika menanam hal-hal yang buruk, maka hasilnya pun seperti itu juga, buruk dan bisa membahayakan. Namun, apabila yang ditanam hal-hal yang baik, maka akan menghasilkan buah-buah yang baik lagi dan bermanfaat.
Demikianlah, balasan orang sesuai dengan apa yang ia kerjakan di dunia yang lazim disebut al-jazâ min jinsil ‘amal. Sebagaimana hasil panen buah-buahan sesuai dengan kualitas biji dan pohon yang ditanam.
Di antara gambaran yang mudah dipahami tentang ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِيْ الْجَنَّةِ
Barang siapa berkata (membaca) Subhânallâhil Azhîm wa bihamdihi, niscaya akan ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga (Shahîh Sunan at-Tirmidzi no. 2757). Pahala dan hukuman di akhirat berdasarkan amalan-amalan yang diperbuat oleh manusia di dunia ini.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allâh amat cepat hisabnya (al-Mu`min/40:17). Setiap amalan tercatat dalam buku milik seorang hamba. Allâh Azza wa Jalla tidak pernah menzhalimi siapapun.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
Sesungguhnya Allâh tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allâh akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (an-Nisâ/4:40).
Allâh Azza wa Jalla tidak akan pernah menzalimi seseorang pun. Semua amalan bani Adam di dunia akan diperhitungkan dan dibalas pada hari Kiamat.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula (az-Zalzalah/99:7-8).
Barang siapa mempergunakan rezeki dari Allâh Azza wa Jalla dalam hal-hal yang diperintahkan Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka balasan baginya di hari Kiamat adalah limpahan kebaikan dan pahala.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allâh), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allâh. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan) (al-Baqarah/2:272).
Barang siapa kesibukannya di dunia ini mengumpulkan kekayaan melalui jalan haram dan kemudian mempergunakannya dalam hal-hal yang dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka balasannya di akhirat kelak tiada lain adalah gulungan keburukan dan siksaan.