MENTAWAI|Matasumbar.com – Banyaknya informasi yang terus berkembang terkait pengolahan lahan kayu masyarakat di kepulauan mentawai yang akan di kelola pihak investor tidak menjadikan mereka tersurut dari aksi-aksi untuk menggagalkan masuknya investasi ke lokasi masyarakat.
Seperti masyarakat yang berada di Desa Katurei mau memberikan lahan kayu mereka untuk di kelola pihak investor dalam hal ini PT Bumi Alam Sikerei (BAS) saat melakukan sosialisasi dengan masyarakat baru-baru ini
Hal yang sama dengan Masyarakat Desa Saliguma, bahwa mereka juga menerima kehadiran investor masuk ke wilayah mereka untuk mengelola lahan kayu masyarakat.
Pasalnya, masuknya investor kayu ke mentawai, masyarakat tidak menjual tanah, akan tetapi mereka menjual kayu yang berada di lahan mereka untuk sebagai penyambung kebutuhan hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak mereka.
Selain itu masuknya investor untuk mengelola lahan kayu masyarakat setidaknya lapangan pekerja terbuka serta membuka perekonomian masyarakat.
Sekdes Desa Saliguma Mateus Saboijiat saat sosialisasi bersama pihak Perusahan dan Dinas Kehutanan mengatakan, masuknya investor ke mentawai khususnya di Desa Saliguma, kehadiran PT.Bumi Alam Sikerei sangat di dukung masyarakat.
“Kami dari pemerintahan Desa Saliguma tetap mendukung investasi di daerah kami agar terbuka lapangan pekerjaan” ucap Mateus Saboijiat.
Sementara salah satu warga Bapak Mateus Sakorokoinan mengatakan hal yang sama bahwa kami mendukung adanya investasi di tempat kami agar lahan kayu masyarakat bisa di kelola PT Bumi Alam Sikerei sesuai dengan aturan. Nantinya dapat memberikan dampak perekonomian kepada masyarakat.
Dengan adanya aksi aksi dari mahasiswa untuk menolak masuknya investor, kami sangat tidak mendukung, karena mereka tidak tahu perjuangan orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup serta biaya kuliah dan tempat tinggal mereka.
Seharusnya mereka menyadari kondisi saat ini ekonomi sangat sulit, apalagi di masa pandemi covid-19, semua serba sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup secara maksimal.
Ditempat yang sama Fasilitator PT Bumi Alam Sikerei, Kristinus Andre Satoko mengatakan, masuknya investor untuk mengelola lahan kayu masyarakat tidak ada mengiming-imingi masyarakat, tapi semua itu dari hasil kesepakatan dan sosialisasi yang di lakukan kepada masyarakat terutama pemilik lahan.
“Mari kita dukung dan terima investasi di mentawai khusunya masyarakat di Desa Saliguma yang akan mengelola lahan kayu masyarakat untuk pemulihan ekonomi di tengah masyarakat” tuturnya.
Kondisi saat ini banyak tantangan kehidupan yang di hadapi masyarakat, mulai dari masalah Covid-19 hingga persoalan ekonomi yang membutuhkan waktu panjang dalam pemulihan ekonomi.
Dengan masuknya investor PT BAS setidaknya terjadi perubahan pemulihan ekonomi di tengah masyarakat serta memberikan solusi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
Maka dari itu, mari kita bersama-sama menerima PT Bumi Alam Sikerei salah satu perusahan kayu yang akan berinvestasi di Pulau Siberut terutama di Desa Saliguma dengan pemanfaatan hutan ramah lingkungan seperti sosialisasi yang sudah dilakukan dengan masyarakat, ucapnya mengakhiri, (*).