PESSEL, matasumbar.com – Akhirnya menuai polemik, sebab, sembilan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar, diliburkan, karena melakukan takziah di rumah Kepala Dinas Pendidikan, Suhendri, Sabtu 18 Januari 2020 Pagi.
Informasi ini dihimpun awak media dibeberapa pesan di grup WhatsApp berbunyi, assalamualaikum wr wb..
kepada kepsek SD Kecamatan Koto XI Tarusan. Bahwa kita akan mengadakan takziah dirumah bapak Kepala Dinas yaitu bapak Suhendri.Tempat, di Kampung Pansur di Samping Rumah pak Ono Kep SD 39 Kp Pansua, tanggal 18 januari 2019 jam. 10.00 pagi diharapkan kepada bapak ibu hadir di rumah duka dengan waktu yg telah ditentukan terimaksih.
Adapun sekolah yang diliburkan itu dari gugus IV yakni, SDN 06 Kampung Pansur, SDN 18 Kampung Pansur, SDN 03 Simpang, SDN 25 Cerocok Anau dan SDN 16 Pulau Karam, SDN 39 Kampung Pansur, SDN 45 Simpang, SDN 28 Simpang dan SDN 15 Sei Nyalo.
Pantau awak media Sabtu 08.00 WIB. Pagi, sejumlah sekolah gugus IV memang tidak ada aktivitas sama sekali, pada umumnya gerbang pintu sekolah dikunci rapat pakai gembok.
Salah seorang, orang tua wali murid, Eni (37) mengatakan, dirinya terkejut bawah anaknya sudah pulang dari sekolah sejak pukul 09.00 WIB, biasanya tidak seperti itu, biasanya anaknya pulang sekolah selalu siang.
“Saya terkejut anak saya sudah pulang sekolah sejenak pagi, biasanya tidak seperti itu, saya kesal sekolah diliburkan karena hanya takziah, “ujarnya.
Kalau pihak sekolah atau pihak dinas Pendidikan meliburkan, tentu ada pemberitahuan terlebih dahulu berupa surat kepada murid atau orang tua murid.
“Saya, bertanya pada anak, kenapa cepat pulang? Anak saya menjawab, hari ini kami diliburkan oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, kata guru di sekolah ada takziah di rumah Kepala Dinas, mendengar penjelasan itu, ya saya kesal, “ujarnya lagi.
Ia menilai imbas dari kebijakan ini akan sangat berdampak besar terhadap eksistensi pendidikan anak.
“Kebijakan yang tidak jelas ini tentu menutup kesempatan ratusan siswa untuk dapat belajar,” ujarnya.
Senada dikatakan Eni, Erwin (40) merupakan orang tu murid juga mengatakan, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan meliburkan siswanya hanya mendadak dan sepihak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada murid dan orang tua murid.
“Kami kesal, keputusan sepihak yang diambil oleh pihak sekolah dan pihak dinas pendidikan, “ujarnya.
Menurutnya, sekolah ini adalah sekolah negeri, jangan lah seenaknya mengambil keputusan, kalau memang guru pergi takziah ke rumah Kepala Dinas Pendidikan mestinya tidak perlu diliburkan sekolah.
“Jangan hanya pergi takziah hak siswa dikorbankan, ini ada apa? Kepala Dinas Pendidikan dan kepala sekolah seenaknya mengambil keputusan yang tidak jelasnya, “ungkap dengan nada tinggi pada wartawan.
Ketika dikonfirmasi kepada Kasi PTK SD, Disdikbud Pessel, Lendra mengatakan, dirinya mengaku tidak tau sekolah diliburkan oleh Kepala Dinas dan kepala sekolah dengan alasan takzia di rumah keluarga Kepala Dinas.
“Kami tidak tau Sekolah diliburkan oleh Kepala Dinas dan masing-masing kepala sekolah, kenapa diliburkan, mungkin karena alasan solidaritas saja. Saya tidak tau, karena hari Sabtu merupakan hari libur Dinas, kecuali anak sekolah, “tutupnya,(Topit Marliandi).