MENTAWAI|Matasumbar.com – Pohon sagu atau biasa disebut pohon rumbia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Selain batangnya bisa diolah menjadi sagu, ampasnya dapat diolah menjadi pakan ternak, kulitnya bisa dijadikan perabotan bahkan daunnya sejak lama dimanfaatkan sebagai atap rumah.
Untuk melestarikannya kembali, Koramil 03/Sipora melalui Babinsa melakukan kegiatan inovatif bersama masyarakat Desa Goiso’oinan untuk memanfaatkan daun sagu atau daun rumbia sebagai atap rumah.
Dari segi pemanfaatan atap daun sagu ini membuat suhu dalam rumah lebih dingin dan nyaman di siang hari. Selain itu, rumah yang menggunakan atap daun bernilai seni tinggi dan tampak sangat alami. Beda dengan atap pabrikan, terutama seng dan asbes yang cenderung panas di siang hari.
“Giat inovatif ini, kita akan kolaborasikan dengan pihak-pihak terkait agar, pemanfaatan daun sagu ini bisa kembali di pergunakan serta menjadi peningkatan ekonomi masyarakat” ucap Danramil 03/Sipora, Lettu.Inf.Herizal, Rabu 24 November 2021.
Dia menyebut, meski tidak sekuat atap pabrikan seperti seng dan spandek, namun atap daun sagu bisa bertahan lama bila dipasang dengan rapat dan baik, bahkan ketahanan duan sagu ini bisa dia tau tiga tahun.
“Kalau untuk rumah yang atap daun sagu atau rumbia, akan hemat energi karena suhunya sudah sejuk sehingga tidak perlu pasang AC,” tutur Herizal.
Salah satu contoh kegiatan pembuatan atap daun sagu oleh Bapak Adolf Desa Goiso’inan, perminggu bisa menjual 200 lembar atap daun sagu yang pengerjaannya dilakukan malam hari sebelum tidur malam.
Harga 1 atap daun sagu di jual Rp.7000 perlembar dan kegiatan inovatif ini menjadi tambahan ekonomi bagi masyarakat, maka dalam hal ini, Danramil mengajak warga untuk tidak di tinggalkan, bahkan bisa lebih di tingkatkan lagi sebagai peningkatan ekonomi masyarakat.
“Untuk pemasaran daun sagu atau rumbia ini nantinya kita harapkan bisa dibantu pihak Desa melalui Bumdes” harap Herizal.
Herizal menyebut, potensi ekonomi pohon rumbia ini telah lama digarap masyarakat mentawai terutama potensi batang yang diolah menjadi sagu dan berbagai produk turunan serta potensi daun yang dianyam menjadi atap.
“Sayangnya sekarang banyak masyarakat kita tidak mau menggunakan atap daun sagu lagi, akibat serbuan produk atap pabrikan, maka untuk menggiatkan lagi di lakukan kolaborasi agar daun sagu kembali di manfaatkan sebagai nilai tambah ekonomi masyarakat” tuturnya.
Dikatakan, Pembuatan atap dari daun sagu sangat banyak dipergunakan di kepulauan Mentawai seperti, Atap Rumah, Atap pondok /tempat wisata, Rumah adat / Uma Mentawai dan yang lain-lainnya.
Dari segi keunggulan atap daun sagu di Mentawai ini dapat di gunakan dalam jangka waktu lama, terutama di wilayah kepulauan mentawai tidak berkarat, soal bahan baku mudah di dapat, pengerjaan relatif mudah dan nilai jual serta daya konsumen tinggi
“Kegiatan inovatif berupa pembuatan atap dari bahan daun sagu,merupakan penghasilan tambahan yang bisa menambah peningkatan ekonomi masyarakat,selain bahan gampang didapat pengerjaan dapat dilakukan disela waktu luang/ waktu istirahat, terangnya.
Semoga giat inovatif yang di lakukan Babinsa Koramil 03/Sipora ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk melestarikan kembali nilai-nilai kearifan lokal agar termanfaat dengan baik, sehingga menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat.
Editor : Heri Suprianto