Matasumbar.com – Bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatera Barat di sebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak siang hari kamis (7/3/2014), dengan intensitas hujan sedang hingga lebat yang mendominasi sebagian besar wilayah Sumatera Barat.
Hujan dengan intensitas sangat lebat umumnya terjadi di wilayah bagian Pantai Barat Sumatera Barat, sedangkan hujan dengan intensitas Ekstrem terjadi di Kabupaten Pasaman Barat (sasak : 328 mm, Kinali : 196 mm), Kabupaten Padang Pariaman (Kayu Tanam : 257 mm, Batang Anai : 368 mm, Stamet Miangkabau 364.8 mm) Padang (Bandar Buat : 394.6 mm, Stamar Teluk Bayur 275.6 mm), Pesisir Selatan (Tarusan: 320 mm, Kambang : 185.3 mm), Kab. Solok (Muara panas : 132 mm), Kab. Pasaman (Bonjol : 180 mm, Simpati : 204 mm), Agam (Tiku: 279, 5 mm, Lubuk Basung : 194 mm).
Akibat dari tingginya intensitas hujan menyebabkan beberapa kota dan Kabupaten di Sumatera barat mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan meningkatnya debit air sungai.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer tanggal 08 Maret 2024 yang dihimpun dari data pengamatan, pemodelan model numerik, serta penginderaan jauh citra satelit maupun radar cuaca menunjukkan pola arus angin pada lapisan 3000 kaki dari permukaan laut dari arah barat yang mengalami perlambatan akibat adanya pertemuan arus angin (konvergensi) di Sumatera Barat, dan Kondisi faktor global berupa indeks DMI -0.42 yang mengindikasikan suplai vap air ke Indonesia bagian barat signifikan, Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 4 yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan awan hujan secara intensif di Sumatera Barat khususnya wilayah Kab/Kota di pesisir pantai.
Adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan menyebabkan peningkatan peluang kejadian cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat. seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Dengan melihat kondisi tersebut, kabupaten/kota di Sumatera Barat yang berada dalam kondisi Waspada terjadi kondisi cuaca ekstrem yaitu Kepulauan Mentawai, Pasaman barat, Pasaman, Lima Puluh kota, Agam, Bukittinggi, Tanah datar, Padang panjang, Padang pariaman, Pariaman, Kab Solok, Solok Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya.
Masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi dengan mengenali titik-titik rawan bencana, melakukan pembaharuan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas, mencari lokasi yang aman apabila kondisi hujan terjadi dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama, serta selalu mengikuti arahan petugas petugas terkait kebencanaan.
Untuk informasi cuaca serta peringatan dini Sumatera Barat dapat diperoleh melalui media sosial @bmkgminangkabau (Instagram), infoBMKG (android), dan juga dapat menghubungi 081268125907 (whatsapp).
Informasi ini di sampaikan Kepala Stasiun Meteorologi kelas II Minangkabau Padang Pariaman, Desindra Deddy Kurniawan.
Editor : Tim Redaksi