MENTAWAI|Matasumbar.com – Rumbia atau pelepah sagu banyak di gunakan masyarakat di kepulauan mentawai untuk atap rumah, sedangkan batang sagu di olah menjadi bahan makanan.
Seperti yang di lakukan Babinsa Koramil 01/Sikabaluan berinisiatif melakukan pendampingan kepada warga binaannya yang merupakan salah satu pengrajin atap rumbia di Dusun Sibeucon, Kecamatan Siberut Utara.
Seperti diketahui masyarakat di Dusun Sibeucon ini setiap hari minggu atau hari libur banyak yang mencari tambahan ekonomi rumah tangga dengan membuat hasil karya kerajinan.
Dimana kerajinan tangan itu dengan memanfaatkan pelepah sagu di jadikan atap rumbia sebagai atap rumah dan bahan bakunya juga tidak sulit di cari, hanya berada di sekitar lokasi pemukiman masyarakat.
“Rumbia ini berasal dari pelepah pohon sagu, selain daunnya di ambil batangnya di olah menjadi sagu untuk di konsumsi” sebut, Plh Danramil 01/Sikabaluan, Kapten.Inf.Efrizal kepada media, Minggu 16 Januari 2022.
Dia menyebut, daun pohon sagu ini banyak di manfaatkan untuk atap rumah pribadi dan ada juga yang di jual, sehingga menjadi tambahan penghasilan bagi pengrajin atap rumbia.
Sementara, untuk harga pasar atap rumbia perlembarnya berkisar lima ribu rupiah, bahkan semua kalangan bisa memesan untuk keperluan atap rumah dan juga yang lainnnya
Pengrajin atap rumbia menjual hasil karyanya ini di pinggir jalan yang berada di desa muara sikabaluan dan atap rumbia ini merupakan atap rumah asli masyarakat mentawai yang berada di pedesaan, ujarnya.
Dalam pembuatan atap rumbia ini, pengrajin bisa menghasilkan dalam satu hari sebanyak 50 lembar atap rumbia, nantinya akan di pasarkan ada juga yang sudah di pesan, tukasnya.
Editor : Heri Suprianto