Jambi, MataSumbar.com – Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) membuka acara Bakieh Caro Minang (BACAMIN), dalam rangka meningkatkan kepedulian pemuda khususnya Minang untuk melestarikan adat dan kebudaayan Minangkabau baik Diranah maupun diperantauan.
Pasca Covid-19, Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) Provinsi Jambi Hendri Sutan Mandaro yang juga sebagai Ketua Pelaksana menyampaikan, bahwa perlunya kita menyusun kembali strategi dalam peningkatan minat kaula muda untuk mencintai kebudayaan sendiri, karena menurutnya di era New Normal ini telah memaksa kita untuk lebih memahami bagaimana kreatifitas kita dalam merangkul satu sama lain dengan digitalisasi.
“Kita harus punya strategi dengan cara mengikuti perkembangan zaman, apalagi Covid-19 yang melanda negeri yang kita cintai ini belum berakhir. Larangan kerumunan terkait Protokol Kesehatan tidak mementahkan semangat kami di IPPMI dalam melestarikan kebudayaan, kita manfaatkan yang bisa kita lakukan dengan membuat acara berpantun dan petatah petitih melewati teknologi yang ada,” ucap Hendri Sutan Mandaro Ketua IPPMI Provinsi Jambi kepada media ini, Sabtu (26/12/20).
Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) adalah organisasi daerah tingkat Nasional yang sudah banyak mengadakan kegiatan berbasis kebudayaan, salah satunya Silek Minang Piala Presiden.
Dia (Hendri) mengharapkan, IPPMI dapat diterima ditengah masyarakat baik diranah dan diperantauan agar dapat bekerjasama dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat dan kebudayaan peninggalan leluhur.
Sebagai pemuda, adat istiadat yang kita miliki harus kita jaga dan lestarikan, jangan sampai budaya luar kita lestarikan yang kita miliki malah terbenam. Kita mesti bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat, bukan minang saja, karena Indonesia memiliki banyak suku bangsa. Jadi, kita mesti bersatu,” terangnya.
Hendri juga menyampaikan bahwa, kebudayaan ini milik kita bersama. Dimanapun perantauan yang dijajaki, kita mesti bertanggungjawab untuk melestarikannya.
“IPPMI ini memang berbasis Minang, tapi tidak menutup kemungkinan ikut serta dalam melestarikan kebudayaan diluar minang, karena kita masih sama dalam persatuan dan kesatuan NKRI, bak pepatah minang Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang,” terangnya.
Dengan adanya acara Bakieh Caro Minang (BACAMIN) ini, Hendri berharap dapat merangsang yang lain peduli dengan kebudayaanya dan ikut berpartisipasi di dalamnya.
“Mari kita berpartisipasi dalam mencapai tujuan yang sama di kebudayaan ini, semoga dengan cara ini kita lebih cinta lagi dengan kebudayaan yang kita miliki” tutupnya.
Reporter : Andre
Editor : Robbie