Padang Panjang|Matasumbar.com – Guna mendukung program prioritas dalam meningkatkan sumberdaya manusia (SDM), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) upayakan berbagai program.
Kepala DPK, Yan Kas Bari, SE mengatakan, program literasi pada DPK selaras dengan program prioritas Padang Panjang sebagai Kota Pendidikan.
Untuk membangun semangat literasi di Kota Padang Panjang, salah satu upaya pihaknya lakukan yaitu menghadirkan kembali lapak baca.
“Lapak baca sebagai lini terdepan literasi merupakan salah satu sarana dalam mencapai visi wali kota, mewujudkan kejayaan Padang Panjang bermarwah dan bermartabat,” katanya kepada media, Senin 31 Januari 2022.
Senada dengannya, Kabid Perpustakaan DPK, Dra. Hj. Tuti Abdul Rajab, M.M menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya menghadirkan lapak baca sebagai kegiatan rutin DPK.
“Kami melihat antusiasme dan minat masyarakat sangat tinggi terhadap lapak baca yang dibuka di Kelurahan Pasar Baru belum lama ini,” sebutnya.
Dikatakannya, masyarakat sangat antusias dengan kegiatan lapak baca yang kembali kita buka. Terutama anak-anak. “Karena kegiatan seperti ini sudah sangat lama tidak dilakukan sejak merebaknya pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Ke depan, imbuhnya lagi, pihaknya akan hadirkan kegiatan serupa dua kali dalam sebulan ke sekolah, kelurahan dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di Kota Padang Panjang.
Selain lapak baca, pihaknya juga mempunyai beberapa program literasi pada tahun 2022 ini. Di antaranya beberapa kegiatan, seperti pemutaran film bertema edukasi, pelaksanaan kelas dongeng, kelas adat, serta lomba bertutur tingkat SD.
“Tahun ini kita juga akan melaksanakan kegiatan Temu Penyair se-Asia Tenggara. Lomba Bunda Literasi. Serta pembinaan perpustakaan dengan mendatangkan fasilitator yang kompeten sesuai dengan permintaan pada masing-masing kelurahan/TBM,” tuturnya.
Di samping itu, tambah Tuti, upaya lain DPK dalam meningkatkan SDM dengan meningkatkan jumlah kunjungan ke Perpustakaan Daerah dengan berbagai inovasi.
“Saat ini, kunjungan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari biasanya 30 orang per hari menjadi 75 orang per hari,” pungkasnya. (Vit/kmf).
Editor : Heri Suprianto