Matasumbar.com – Memperingati hari jadi Mentawai yang ke-26, DPRD Mentawai menggelar rapat paripurna istimewa di gedung DPRD setempat, Sabtu (4/10/2025) yang di pimpin Ketua DPRD Mentawai, Ibrani Sababalat dengan mengusung tema ” merdeka dari ketertinggalan”.
Agenda penting Mentawai ini dihadiri, pimpinan dan anggota DPRD Mentawai, Bupati Mentawai, Wakil Bupati Mentawai, Forkopimda, Staf ahli Gubernur Sumbar, Ketua DPRD Pesisir Selatan, Kepala OPD, Ormas, Lembaga non pemerintah dan masyarakat.
Bupati Mentawai, Rinto Wardana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi bagi kemajuan Mentawai terutama kepada tokoh pejuang yang telah menjadikan Mentawai jadi kabupaten, para bupati serta wakil bupati sebelumnya termasuk penjabat Bupati sebelumnya.
Kabupaten Mentawai resmi berdiri 4 Oktober 1999 berdasarkan undang-undang nomor 49 tahun 1999, dia menyampaikan bahwa Mentawai merupakan bagian dari kabupaten Padang pariaman, namun karakteristik geografisnya terpisah dari daratan sumatera dan keunikan sosial budaya masyarakatnya, maka perjuangan panjang pun di lakukan para tokoh dan pemimpin daerah saat itu, agar Mentawai memiliki pemerintahannya sendiri.
Dia mengatakan, setelah 26 tahun berjalan, kabupaten Kepulauan Mentawai telah menunjukan kemajuan yang sangat signifikan, karena perbandingannya dimulai dari nol. Pembangunan terjadi di Mentawai tidak bisa di oposisi oleh salah satu dari kita, karena ini rangkaian panjang mulai berdiri tonggak sejarahnya pada saat di pimpin Bapak Badril Bakar kemudian di lanjutkan Edison Saleleubaja, Yudas Sabaggalet, beberapa Penjabat Bupati (PJ) hingga Bupati saat ini.
“Saat ini kita melanjutkan perjuangan pemimpin sebelumnya untuk terus berjuang membangun Mentawai yang lebih baik lagi” tuturnya.
Lanjut di sampaikan pembangunan infrastruktur khusunya jalan merupakan prioritas utama dalam meningkatkan konektivitas dan memperlancar roda perekonomian di kabupaten Kepulauan Mentawai.
Saat ini berdasarkan data, panjang jalan program posisi mantap memiliki panjang jalan mencapai 178,0,093 km, angka ini menunjukan bahwa sebagian besar ruas jalan di wilayah kita dalam kondisi baik dan sangat menunjang mobilitas masyarakat maupun distribusi barang dan jasa.
Namun demikian, kata dia kita masih memiliki tantangan yaitu 33,44 km jalan dengan kondisi rusak sedang serta 9.18,67 km jalan kondisi rusak berat, ini menjadi perhatian kita bersama belum jalan yang belum terbuka, sebutnya.
Nah, dalam hal ini pemerintah akan terus meningkatkan dan perbaikan kualitas infrastruktur jalan secara bertahap dan berkelanjutan melalui dukungan penuh pemerintah pusat, provinsi dan partisipasi masyarakat.
“Kita optimis jalan yang rusak dapat segera kita tangani, sehingga seluruh wilayah Mentawai dapat terkoneksi dengan baik, terkoneksi antar dusun dengan dusun, dusun dengan desa, desa dengan kecamatan, kecamatan dengan kabupaten itu harapan kita selama 5 tahun kedepan” ucapnya.
Capaian infrastuktur jalan ini langkah maju yang harus di syukuri dan motivasi bagi kita semua untuk bekerjasama dalam wujud Mentawai lebih maju, lebih terhubung dan lebih sejahtera.
Saat ini di kepulauan Mentawai telah tersedia 291 titik akses internet yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Dari jumlah tersebut sebanyak 291 titik berasal dari program bakti Kominfo, 10 titik dari program Sketsa, keberadaan titik akses internet ini bertujuan untuk memperluas konektivitas digital, mendukung pendidikan, pelayanan publik serta aktivitas masyarakat.
Selain akses internet, Kepulauan Mentawai juga telah melayani menara BTS yang terdiri dari 41 BTS bakti dan 99 BTS Telkomsel, dengan infrastruktur ini di harapkan jaringan internet di Mentawai semakin meningkat dan dapat mendorong pembangunan berbasis digital di seluruh pelosok Mentawai.
Di momen hari jadi Mentawai ini, peserta didik mencapai 18.883 siswa yang tersebar di 10 kecamatan, mereka terdiri dari 2.200 anak PAUD, 11.513 siswa SD dan 5.144 siswa SMP. Saat terdapat sebanyak 285 sekolah dengan rincian 114 PAUD, 136 SD dan 35 SMP. Data ini menegaskan bahwa pendidikan dasar merupakan tulang punggung pembangunan SD di Mentawai
Sejak tahun 2019-2024 pemerintahan Mentawai telah konsisten telah melaksanakan program beasiswa pendidikan sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kualitas SDM Mentawai. Selama 13 tahun terakhir tercatat sebanyak 1.274 putra-putri Mentawai terlah menerima beasiswa dari 33 perguruan tinggi kerjasama.
Program ini, kata dia bukan sekedar bantuan biaya pendidikan, melainkan komitmen membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi generasi muda Mentawai agar berdaya saing serta berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga memperluas dan memperkuat ketersediaan fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Kepulauan Mentawai. Tahun 2024 berbagai prasarana pelayanan kesehatan telah tersedia di an beroperasi di empat pulau besar yang meliputi 10 kecamatan, 43 desa dan 341 dusun.
Adapun fasilitas kesehatan tersebut antara lain RSUD yang berada di Pulau Sipora, 1 Rumah Sakit Pratama Siberut, 15 puskesmas yang terdiri dari 4 unit di Pulau Pagai Selatan, 3 unit di Pulau Sipora dan 8 unit di Pulau Siberut 40 unit puskemas pembantu untuk menjangkau pelayanan kesehatan di tingkat dusun, 91 unit poskesdes mendekatkan pelayanan dasar hingga desa, 39 unit polindes sebagai pusat layanan ibu dan anak di tingkat desa.
Di tahun 2019 angka stunting masih cukup tinggi 25,2 persen, tahun 2020 turun signifikan menjadi 19,3 persen yang merupakan capaian terendah dalam 5 tahun terakhir, namun hingga tahun 2021-2023 frekwensi stunting naik menjadi 27,3 persen, meningkat lagi 32 persen dan mencapai angka tertinggi 33,7 persen pada tahun 2023 , meski demikian di tahun 2024 terjadi penurunan menjadi 26,2 persen.
Menurutnya, hal ini ada upaya serius dan perbaikan program intervensi stunting didaerah. Secara umum akan menjadi tantangan besar, dengan penurunan di tahun 2024 memberikan optimisme, bahwa dengan kesiapan setiap sektor, edukasi masyarakat serta perbaikan layanan gizi dan kesehatan penurunan stunting kedepan lebih dapat tercapai.
Kemudian layanan ambulance laut hadir ditengah masyarakat sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan bahwa layanan kemanusiaan yang layak. Ambulance laut tidak hanya memulangkan jenazah, tetapi juga untuk pasien rujukan darurat yang berobat dari Mentawai ke kota Padang.
Dari sektor pariwisata, potensi wisata di Mentawai bukan lagi tingkat nasional akan tetapi sudah mendunia, spot diving kelas dunia, kemudian 400 spot surfing yang menjadi surga bagi peselancar, keindahan bawah laut untuk snorkeling kekayaan alam yang selalu mengikat pengunjung dan juga spot fishing (mancing).
Perkembangan pariwisata dari tahun 2020-2024 menunjukan prime yang sangat positif, dimana jumlah kunjungan mancanegara dari 1.315 orang tahun 2020 melonjak menjadi 9.800 orang tahun 2023, sementara kunjungan wisatawan domestik tumbuh pesat dari 29.000 tahun 2020 kini tembus hampir mencapai 100.000 orang di tahun 2024.
Pendapatan pariwisata tahun 2020 sekitar 1,22 miliar rupiah, kini meningkat hampir 10 miliar di tahun 2024, bahkan kontribusi Pendapatan Retribusi Daerah (PDRB) terjadi turun naik hingga mencapai 89 persen serta memberikan sumbangan signifikan untuk PAD.
Pertumbuhan ekonomi kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2024 mencapai 3,39 persen menunjukan trend positif setelah sempat mengalami kontraksi di masa pandemi di tahun 2020, pertumbuhan ini sejalan dengan trend pertumbuhan provinsi Sumatera Barat dan nasional, meski lebih rendah di bandingkan dari capaian nasional
Dari sisi kesejahteraan masyarakat, pendapatan perkapita Mentawai pada tahun 2024 meningkat menjadi 67,34 juta pertahun naik signifikan di bandingkan yang pada tahun 2020 yang hanya 53, 18 juta pertahun.
Sementara nilai PDRB daftar harga berlaku kabupaten Kepulauan Mentawai tumbuh mencapai 6,245 triliun tahun 2024. Angka ini menunjukan adanya peningkatkan aktivitas ekonomi dan daya dorong pembangunan yang semakin kuat diwilayah Kepulauan Mentawai.
Secara keseluruhan, capaian ini menggambarkan bahwa meskipun menghadapi tantangan global, kabupaten Mentawai tetap mampu menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkuat pondasi pembangunan daerah.
Pada tahun 2024, kabupaten Mentawai mencatat capaian penting dalam indikator makro yaitu tingkat kemiskinan 13,89 persen, kemiskinan ekstrem turun menjadi 1,44 persen dan tingkat pengangguran terbuka berhasil ditekan 1,44 persen jauh lebih di bandingkan provinsi Sumbar 49,1 persen.
“Capaian ini menunjukan komitmen pemkab Mentawai telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meskipun upaya pengentasan menjadi prioritas pembangunan daerah” tutupnya mengakhiri.
Editor : Tim Redaksi