MENTAWAI, MataSumabar.com – Dalam percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di wilayah kabupaten kepulauan mentawai, selama 11 hari tim gugus tugas setidaknya menghabiskan 6 ton cairan disinfektan untuk penyemprotan di fasilitas umum
“Tim gugus tugas menghabiskan cairan disinfektan perharinya sebanyak 600 liter untuk penyemprotan di fasilitas umum” kata Novriadi selaku Sekretaris percepatan penanganan Covid-19 Mentawai di ruang kerjanya, Senin 30 maret 2020.
Dalam mengantisipasi peyebaran covid-19 ini, kata Novriadi yang juga Kalaksa BPBD Mentawai menyebutkan, penyemprotan yang dilakukan tim gugus tugas itu lebih di fokuskan pada lokasi kedatangan penumpang dari padang menuju tuapejat baik memakai kapal mentawai fast, Sabuk Nusantara maupun kapal ASDP.
Selain itu tim gugus juga melakukan penyemprotan difasilitas umum seperti rumah ibadah, Sekolah, Panti Asuhan, kawasan umum dan Rumah pendopo Bupati mentawai, ujarnya.
“Demi kenyamanan seluruh masyarakat dimentawai, kita terus melakukan penyemprotan diberbagai lokasi pemukiman masyarakat yang belum terkena cairan disinfektan” ucap Novriadi.
Tak hanya itu setiap masuk kapal sebelum dikeluarkan aturan kepala daerah terkait pemutusan akses penumpang, pihaknya juga melakukan penyemprotan kepada setiap penumpang yang akan turun dari kapal temasuk barang bawaan,guna untuk mensterilkan serta mencuci tangan.
Penyemprotan ini dilakukan bukan hanya penumpang dari padang menuju tuapejat, termasuk penumpang antra pulau juga dilakukan penyemprotan, agar seluruh penumpang yang akan melakukan penyembrangan betul-betul steril, tidak membawa virus ketempat yang akan di tuju, tuturnya.
“Kegiatan penyemprotan ini terus kita lakukan sampai kondisi membaik serta menunggu intruksi pemerintah pusat” kata Novriadi.
Terkait Alat Pelindung Diri (APD), sebut Novriadi untuk kabupaten mentawai sudah dapat bantuan dari provinsi Sumatera Barat.
“Kami dari tim gugus tugas berharap wabah covid ini segera selesai, sehingga masyarakat dapat berkativitas kembali seperti semula, tutupnya mengakhiri.
Editor : Heri Suprianto