MENTAWAI, MataSumbar.com – Tim gugus tugas percepatan penaganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan peninjauan lokasi gedung Isolasi dan karantina bagi masyarakat yang terpapar virus corona.
Peninjauan lokasi itu langsung dipimpin Sekretariat Daerah (Sekda) Mentawai Martinus Dahlan yang didampingi unsur Forkopimda yaitu, Dandim 0319/Mentawai, Danlanal Mentawai, Kapolres Mentawai, Kakansar Mentawai serta Kepala Dinas Lainnya.
“Lokasi tempat karantina dan Isolasi yang kita tinjau ini, untuk mengantisipasi serta memantau kesiapan gedung yang akan di pergunakan, mana tahu ada masyarakat kita yang terkena dampak wabah corona” kata Martinus kepada awak media, Selasa 31 Maret 2020.
Saat ini, pihaknya masih dalam peninjauan lokasi belum menetapkan tempat isolasi dan Karantina, menurutnya gedung diklat yang berada di Desa Saurenuk saat berbincang dengan Direktur RSUD Mentawai layak digunakan tempat karantina bagi masyarakat yang terpapar corona, ucapnya.
Sementara untuk tempat isolasi rencana menggunakan gedung AKN Mentawai, namun gedung tersebut masih dipertimbangkan, karena dekat pemukiman masyarakat artinya belum final. Dalam penentuan lokasi gedung isolasi dan karantina harus segera di tetapkan tidak bisa menunggu lama, ucapnya.
“Mudah-mudahan besok sudah ada hasil penetapan tempat isolasi dan karantina bagi masyarakat yang terpapar virus corona serta tempat yang akan digunakan nanti sifatnya hanya sementara sampai kondisi normal kembali” kata Martinus.
Menurut Martinus gedung Diklat di Desa Saureinuk layak digunakan tempat Karantina, pasalnya lokasinya jauh dari pemukiman masyarakat, namun tinggal hanya bangun akses jalan, nanti di bicarakan dengan pihak PU sekaligus menyiapkan fasilitas pedukungnya seperti air bersih, penerangan, pengamanan serta fasilitas lainnya.
“Meski di mentawai belum ada yang positif virus corona, namun sangat perlu dilakukan antisipasi, setidaknya sebelum ada warga yang kena kita sudah menyiapkan duluan, ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan” kata Martinus.
Editor : Heri Suprianto
.