SLEMAN, matasumbar.com – Kasus tewasnya seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) online berinisial SB (37) disebuah kamar hotel di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Polisi telah memeriksa sejumlah saksi serta mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang diamankan berupa belati, sandal, seprai, tiga ponsel dan ATM,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Rudy Prabowo melalui pesan singkat yang dilansir dari detikcom, Sabtu 7 Maret 2020.
Polisi saat ini juga sudah memeriksa sekitar delapan orang saksi. Di antaranya adalah teman korban dan pegawai hotel.
“Saksi-saksi itu terdiri dari teman (korban), security hotel dan suami korban,” jelas Rudy.
Rudy menyebutkan tidak menutup kemungkinan jumlah saksi tersebut akan bertambah. Mengingat saat ini polisi tengah melakukan pendalaman.
“Yang jelas saat ini masih kita dalami terus,” ucap Rudy.
“Korban asal Wonosobo, Jawa Tengah ini ditemukan tewas pada Kamis (5/3) pukul 02.30 WIB dini hari di Hotel Grand Sarila, kata Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah di Mapolres Sleman, Jumat 6 Maret 2020.Diberitakan sebelumnya, seorang wanita PSK online berinisial SB (37) ditemukan tewas di salah satu hotel di kawasan Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
SB tewas diduga karena dibunuh. Belati hingga rekaman CCTV jadi petunjuk polisi untuk memburu pelaku.
“Iya (korban pembunuhan) karena dari alat bukti yang ada yakni pisau belati dan luka dari korban memang diduga pembunuhan,” jelas Rizky.
Polisi menduga pelaku pembunuhan memiliki hubungan dekat dengan korban. Pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dari TKP.
“Pelaku pasti punya hubungan atau tamunya. Kami masih melakukan pendalaman karena kita lagi mengumpulkan alat bukti,” jelasnya.
Dari keterangan saksi, korban biasa menawarkan jasanya lewat media sosial. Korban check in di hotel tersebut bersama dua orang rekannya sesama PSK online, berinisal W (34) dan AE (22). Kedua rekannya ini bahkan ditunggui oleh suami mereka masing-masing saat melayani tamunya.
“Sebelum kejadian W sempat bertemu korban, selang 20 menit terdengar teriakan. Suaminya si W juga datang ke depan kamar, kemudian karena pintu sulit dibuka akhirnya minta bantuan ke satpam,” terang Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo di Mapolres Sleman, Jumat (6/3).
Rudy menuturkan saksi lalu mencari satpam hotel agar membantu membukakan pintu. Namun, saat kembali ke kamar korban, pintu kamar nomor 619 itu sudah terbuka dan korban sudah bersimbah darah.
“Ternyata korban membuka kamar sendiri kemudian begitu keluar dia langsung roboh. Makanya posisinya di depan lorong,” ungkap Rudy.
Rudy menyebutkan rekan korban juga sudah memanggil ambulans. Namun karena bantuan tak kunjung datang, akhirnya korban tewas di tempat. Saksi sudah berusaha memanggil ambulans juga lama, korban sudah meninggal lebih dulu,” jelasnya.
Sementara itu, pelaku pembunuhan PSK tersebut diketahui kabur lewat jendela. “Pelakunya kabur lewat jendela, karena yang terbuka jendela. Dia keluar lalu turun pakai tangga AC lantai 6, masuk lantai 3 dia lalu kabur,” sebut Rudy (red).