MENTAWAI|Matasumbar.com – Menjadi tangguh dalam menghadapi potensi antisipasi ancaman mega trust, masyarakat harus cerdas dan memahami potensi bencana di wilayah atau lokasi yang di tempati.
Hal itu di sampaikan, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang dan Koordinator BMKG Sumbar, Dr Suaidi Ahadi dalam paparannya terkait sosialisasi membangun masyarakat siaga tsunami di Huma homes stay Mapadegat, Sabtu (1/6/2024) malam.
“Yang terpenting itu masyarakat harus cerdas dan memahami potensi bencana di wilayah atau lokasi yang di tempati, sedangkan masyarakat yang berada di wilayah tinggi memiliki potensi dan perlu tangguh menghadapi potensi antisipasi ancaman Mega trust” terangnya.
Nah, memahami potensi tersebut masyarakat harus lebih cerdas, bagaimana memahami karakter alam di sekitarnya dan mampu melakukan evakuasi mandiri Itu yang paling penting,
“Kita membangun instrumen peringatan dini tanpa masyarakat cerdas itu percuma, intinya masyarakat harus memahami potensi bencana dan ancamannya serta cerdas lakukan evakuasi mandiri” terangnya.
Dia menjelaskan, evakuasi mandiri itu formatnya di sepakati antara keluarga, ketika terjadi bencana tidak mencari siapapun, tapi menuju kesuatu tempat yang sudah di sepakati bersama.
“Ini suatu rangkaian yang kita bangun untuk masyarakat siaga tsunami yang disebut dengan tsunami ready community” tuturnya.
Nah, dalam waktu dekat ini pada tanggal 24-26 Juni 2024 ini, pihaknya akan melakukan sekolah lapangan gempa dengan sasaran masyarakat Tuapeijat. Dari situ di bangun masyarakat siaga tsunami yang akan di usulkan menjadi masyarakat siaga tsunami tingkat Intenasional atau UNESCO.
Dia menjelaskan, kegiatan ini nantinya akan ada pembentukan komunitas tsunami ready community yang di pilih adalah masyarakat Desa Tuapeijat, karena Desa Tuapeijat tersebut mereferensikan kepulauan Mentawai artinya sebelumnya sudah terbentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Jadi, destana ini ada 20 indikator dan tsunami ready community ada 12 indikator, cuman penguatannya berbeda, penguatannya masyarakat paham terhadap ancaman tsunami dan bagaimana dia melakukan evakuasi, (Ers).
Editor : Tim Redaksi