Matasumbar.com – Dalam mewujudkan program kegiatan di jajaran pemerintahan desa sudah menjadi harapan setiap desa yang ada di wilayah kepulauan Mentawai, meski di hadapkan dengan geografis yang menantang.
Kepala Desa Muara Siberut, Andrya Budi Agung menyebut, program kegiatan yang sudah berjalan hingga sampai Oktober 2025 tahap III ini meliputi penanganan stunting dengan serapan anggaran 3 persen sampai 10 persen.
Untuk program ketahanan pangan serapan anggaran sudah mencapai 23 persen dalam sektor perkebunan dengan penanaman jagung yang di kelola langsung Bumdes Musara Desa Muara Siberut.
“Baru-baru ini telah di laksanakan panen jagung tahap pertama sebanyak 12,5 ton dengan luas lahan 2,5 hektar” sebut Kades.
Lebih lanjut di katakan, serapan anggaran Dana Desa bersumber dari APBN yang sudah berjalan adalah pendidikan paud dengan serapan 5 persen dan sarana prasarana 40 persen.
Nah, pembangunan sudah berjalan itu ada beberapa item yaitu, pembangunan badan jalan, pengerasan jalan, pengukuran, Rabat beton dan pembangunan jalan di enam dusun yaitu, Dusun Batsudut, Muara, Peigu, Sakelo, Puro dan Sirogdak.
“Menjadi harapan kita dalam penyelesaian kegiatan di desa masih ada beberapa lokasi di wilayah desa muara Siberut yang akan kita tuntaskan” sebutnya.
Lebih lanjut di katakan, meningkatkan kapasitas terkait di sektor pertanian yang ada di wilayah desa muara Siberut meliputi persawahan dan palawija.
“Program kegiatan kita laksanakan bukan hanya sebatas membangun, tapi di Menet oleh Bumdes untuk mengetahui potensi berjalan di wilayah Siberut dalam meningkatkan perekonomian masyarakat” ujarnya.
Dia menambahkan, jelang akhir tahun di bulan Desember 2025, masih ada kegiatan yang akan diselesaikan yaitu pembangunan jalan dan penyelesaian anggaran 20 persen serta peningkatan kapasitas.
Disisi lain, untuk sasaran kegiatan pada tahun 2026, pihaknya masih berfokus pada pembangunan infrastruktur yang meliputi pembangunan posyandu, pembangunan balai dusun, mengakomodir kegiatan masyarakat dan rehab bangunan.
“Disini pasar sudah ada tapi kebutuhan pokok masih di datangkan dari luar Siberut, ini yang musti harus di carikan solusi dengan memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong, tutupnya mengakhiri.
Editor : Tim Redaksi















