SIKABALUAN,MataSumbar.com – Kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali terjadi di lingkungan domestik (rumah tangga), di samping terjadi di lingkungan publik/umum atau di suatu komunitas.
Hal itu disampaikan Ketua Bhayangkari Ranting Sikabaluan, Ris Jennedi saat berikan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aula Kantor Camat Siberut Utara, Senin 20 Juli 2020.
Ris Jennedi menjelaskan, kekerasan terhadap perempuan dan anak tentu sangat memberikan dampak negatif dan luas tidak hanya terhadap korban, tetapi juga berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak itu sendiri dalam kehidupan satu keluarga.
“Jadi, kekerasan yang dihadapi perempuan dan anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran ekonomi” sebutnya.
Selain itu, kata dia pelaku kekerasan juga bukan hanya orang luar ataupun orang tidak dikenal, namun juga berkemungkinan besar justru berasal dari lingkungan terdekat kita, tuturnya.
Dia menyebut, banyak faktor yang menyebabkan masih banyak perempuan dan anak mengalami permasalahan, antara lain karena faktor salah persepsi yang menganggap wajar apabila kekerasan dilakukan terhadap perempuan dan anak sebagai salah satu cara “mendidik” mereka, disebabkan pula oleh faktor budaya, karena ketidakstabilan emosional yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi sehingga menjadi salah satu pemicu terjadinya aksi kekerasan dalam rumah tangga.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagaimana kita ketahui juga berdampak kepada lahirnya persoalan ditengah masyarakat, antara lain, menyangkut sosial, hukum dan tatanan kemasyarakatan serta berbagai pelanggaran atas hak asasi manusia” ucapnya.
Dikatakan, dalam upaya pemulihan korban kekerasan tentu sangat memerlukan layanan yang meliputi baik medis, psikologis, bantuan hukum dan hal terkait lainnya.
“Sudah seharusnyah para korban mendapat prioritas penanganan secara tepat dan serius. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama disemua lapisan masyarakat” tutupnya mengakhiri.
Editor : Heri Suprianto