Oleh : Nasrullah Siritoitet, Ketua Bawaslu Mentawai
Matasumbar.com – Dengan mengucapkan Bismillah, atas Do’a bersama kami juga berupaya membatalkan agar tidak ke Siberut Selatan untuk menuju Desa Matotonan, dikarenakan kondisi cuaca dengan gelombang laut tinggi dan jalan darat rusak kemudian naik sampan pun rumit. Tapi ini benar-benar Srikandi Tangguh pimpinan kami Bawaslu RI yang memiliki mental kuat bisa hadir ditengah masyarakat yang berada di pelosok Siberut.
Pada tanggal 17 Oktober 2025, saya diskusi dengan Kasek Bawaslu Provinsi Sumbar, Rinaldi Aulia dan Korsek Bawaslu Mentawai, Deni Junita Sihombing dan Pak Perius untuk koordinasi dengan Bupati. Malam itu akhirnya Bupati mentawai menyampaikan, bahwa akan meluangkan waktu di Homestay Mapadegat untuk diskusi terkait persiapan penyambutan pimpinan Bawaslu RI yang didampingi 2 Orang Pimpinan Bawaslu Provinsi Sumbar.
Kami dapat informasi beliau akan berkunjung untuk bersilahturahmi dengan Tokoh Adat yang ada Sikerei nya di Desa Matotonan sekaligus mendeklarasikan Kampung Pengawas Pemilu”. Lalu malam itu kami diskusi dan minta arahan Pak Bupati tolong ” sampaikan ke beliau untuk saat ini cuaca Ekstrim dan jalan ke Matotonan masih sulit dijangkau.
Di tanggal 18 sambil sarapan, Pak Kasek bawaslu Provinsi sumbar mulai diskusi dan saya sampaikan ” Teh Lolly bilang ” Pak Ketua, Pak Kasek dan teman-teman semua, Berdoa saja semoga cuaca aman” Saya mikir ini apakah aman atau bagaimana. Lalu saya dan Bang Perius, Buk Korsek Pak Analis diskusi juga melibatkan Staf Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Mentawai.
Kesimpulan dari diskusi keberangkatan di lakukan koordinasi dengan Bupati, namun malam itu sambil santai, kiranya pak Bupati tidak bisa hadir, karena hasil konfirmasi saya Via ajudannya beliau masih di Padang dan agak kurang enak badan, sehingga rencana kami akan menggagalkan perjalanan ke Matotonan tidak Jadi.

Kemudian sepulang pimpinan ke penginapan, kami diskusi dan malam itu datang Basarnas dan Pak Eki KPU dimana beliau bantu telpon Kakansar dan saya sambil koordinasi lewat Bupati, Pak Kapolres dan Stakeholder lainnya. Kesimpulan bahwa Kakansar sarankan agar jangan terlambat kalau agak pagi cuaca Aman. Begitu Juga Pak Bupati menyampaikan agar jangan dipaksakan, alhasil kami mulai berangkat sehingga rencana hanya 1 atau 2 Jam kami harus kembali turun dari Matotonan.
Dengan Informasi dari Stakeholder bahwa cuaca belum membaik, adapun tujuan Ke Siberut agendanya adalah kegiatan MoU Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan Kwartir Cabang Pramuka 03.15 untuk Kerja sama Pengawasan Partisipatif, dimana sebelumnya diagendakan Pukul 09. 00 karena Pimpinan Ke Siberut untuk Deklarasi Kampung Pengawasan, maka kami geser Pada Pukul 14.00 WIB.
Kemudian Ketua Bawaslu Sumbar Pak Alni dan Pak Vifner Beliau memantau situasi kondisi pimpinan Bawaslu RI. Beliau memastikan keselamatan dan kondisi logistik agar dimaksimalkan, sehingga saya laporkan bahwa kondisi saat ini keberangkatan tertunda karena adanya perkiraan gelombang tinggi info dari Kepala Basarnas Mentawai Pak Rudi, saya komunikasi via WA. Untuk Kepastian belum terjadwal sampai badai ini mulai tenang.
Adapun rencana, Jika tidak mungkin menyebrang menuju Tuapejat, maka Pimpinan Buk Kordiv Lolly akan bertolak ke Padang lewat Kapal Mv. Mentawai Fast pada Selasa 21 Oktober 2025 dari Siberut Selatan Menuju Padang, dan Jika masih badai akan bertolak hari kamis ke Padang. Jika bisa menyebrang maka Pimpinan akan ke Padang hari Rabu, 22 Oktober 2025 dengan Mentawai Fast, karena hari selasa Via Susi Air tidak akan terkejar, sehingga kapal hari selasa rute Padang-Siberut tidak berlayar dikarenakan gelombang laut tinggi.
Dalam kunjungan kerja menuju pelosok Mentawai di bagian hulu Siberut di desa Matotonan di pimpin Lolly Suhenty Kordiv P2H Bawaslu RI di dampingi sejumlah personel yang teridri dari Kordiv P2H Bawaslu Sumbar, Muhammad Khadafi, Kabag Pengawasan Bawaslu Sumbar, Fadhlul Hanif, Ketua Bawaslu Mentawai, Nasrullah Siritoitet, Kordiv HP2H Bawaslu Mentawai, Perius Sabaggalet, Analis SDM Bawaslu Mentawai, Mansyur, SKB.

Kemudian Protokoler Bawaslu RI, Fajar Nurhfi Ilsan, Sespri Kordiv P2H Bawaslu RI, Nidzom Fikri, Hendi Poermawan Humas Bawaslu RI, Deri Rahmad Staf Humas Bawaslu Sumbar, Riko Chandra Saputra, staf Teknis Bawaslu Mentawai dan awak media Heri Suprianto.
Pada malam selasa setelah minta arahan dari Pimpinan Sumbar Bapak Muhammad Khadafi dan Pak Fadlul Hanif (Kabag Pengawasan) bersama Pimpinan Bawaslu RI, saya bertanya, Jika tidak badai lagi kita bisa balik besok hari Selasa ( 21-Oktober 2025) jawaban Pimpinan, kita tetap berangkat pada saat waktunya karena badai pasti akan berlalu, tetap saja berdoa sampai badai itu berlalu”
Rencana itu kami tetap lakukan koordinasi dengan Komisioner Bang Perius Sabaggalet setelah beliau kembali dari luar saya sampaikan saya Izin Sebentar keluar mohon didampingi Pimpinan kita, lalu beliau sampaikan pastikan dulu dinda apakah besok perjalanan kita aman, lalu saya koordinasi dengan Stake holder dengan Pak Bupati, Kepala Basarnas, Kapolres dan Forkopimda lainnya via telpon dan WA, Kemudian saya keluar janjian dengan Pak Desa Muara Siberut dan beberapa anggota Polsek untuk memantau situasi cuaca kami di Kedai Mas Bowo tempat kumpul nelayan dan beberapa Operator Boat.
Saya diskusi dan minta arahan Ilmu membaca alam mentawai untuk saat ini, mereka menjawab “kondisi gelombang masih tinggi namun kalau mau berangkat sesudah shalat shubuh, mudah-mudahan angin belum kencang”. Kemudian kami menanyakan kesiapan operator boat Alhasil” Kata Bang Heri, Insya Allah Buya kita sampai paling lambat Jam delapan tapi dengan catatan kita start dari Muara Siberut ke Tuapejat paling lambat 05.30 WIB.

Kemudian saya dan Bang Heri Wartawan kembali ke Homestay Manai Koat, sekitar Pukul 00 setelah sampai di Manai Koat, Aspri Teh Lolly (Kang Nidzom Fikri) beliau belum tidur, Saya sampaikan Hasil diskusi ” insya Allah kita bertolak ke Tuapejat Star jam 5 Habis Shubuh” Kang Nidzom dengan wajah yang agak ragu ke saya apakah yakin karena beliau juga pantau situasi. Akhir nya beliau juga sampaikan Insya Allah Pak Ketua setelah Shubuh.
Pukul 5.00 WIB (Selasa 21/10/2025) Pak Mansyur (Analis SDM) bangun duluan lalu membangunkan Riko (Staf Teknis Bawaslu Mentawai) kemudian membangunkan Bang Heri Wartawan dan terakhir Bang Perius Sabaggalet (Pimpinan Bawaslu Mentawai) dimana beliau setelah bangun langsung melihat arah keluar apakah tinggi gelombangnya.
Tepat pukul. 05.12 WIB Pak Mansyur memanggil kami semua bahwa mobil sudah siap berangkat mengantarkan rombongan menuju muara Siberut, jedah 5 menit masih ada Deri (Staf Humas Bawaslu Provinsi) beliau masih sholat shubuh akhirnya Pukul 05.17 WIB kami Start Naik Mobil Pic Up.
Pada Pukul 05.55 WIB pimpinan Bawaslu RI dan rombongan masuk Long boat dengan membaca Bismillah kami mulai Start dari Muara Siberut menuju dermaga Tuapejat Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saya, Bang Perius, Bang Heri (Wartawan) Bang Heri Kep Operator (Awner long boat) dan Kenek bercerita dibelakang, saya Pesankan Jika gelombang tinggi mohon dikurangi Kecepatan dan Jika agak reda silakan gas sedikit.

Saat keluar dari pintu muara Siberut gelombang sangat tinggi, namun kecepatan sped boat di lambatkan, setelah keluar dari pintu muara Siberut gelombang agak tenang dan Bang Perius tanya apakah seperti ini sampai ke Tuapejat? kata Kep Insya Allah sambil tertawa kita sampai ke tujuan kami tertawa adalah bagaimana menghibur Pimpinan dan seluruh tim agar jangan nampak cemas.
Dalam perjalanan saya heran, sekitar 30 menit Perjalanan pulau sipora mulai kelihatan, lalu saya tanya operator boat Bang Heri, kok sudah nampak pulau, dia menjawab saya tambah gas mesin boat biar kita tidak kena badai, lalu dia menyampaikan sekitar 07.20 kita sampai ketuapeijat, Kalau begitu saya mikir. Bagaimana bisa langsung saja Ke Bandar Udara Rokot karena Pimpinan Bawaslu RI dan Sespri dan 2 Pimpinan Bawaslu Provinsi sudah Booking tiket duluan. Sehingga saya minta pendapat Pimpinan Sumbar Bang Muhammad Khadafi dimana Teh Lolly sambil beliau mendengar.
Alhasil kata Beliau apakah Buya bisa tunda keberangkatan pesawat Susi Air? Lalu saya jawab tanpa mikir, siap Insya Allah pimpinan, nanya pada diri emang bisa di tunda keberangkatan pesawat, Bang Heri Wartawan bilang tidak akan terkejar sebab terlalu sempit waktu tapi coba saja dulu. Kemudian Pas dapat signal, saya upayakan bisa komunikasi dengan Bupati, Saya menyampaikan tekait perkiraan sampai dan perkiraan ke Bandara.

Lalu secara langsung Bupati Nelpon dan beliau bilang akan diupayakan koordinasi dengan Pihak Bandara dan Bupati akan ikut mendampingi dari dermaga sampai Bandara. Setelah kami berbicara via Telpon dan saya Juga koordinasi dengan Kakansar, Kapolres, Ke Pak Kapolsek, dan LO polres bahwa kami sudah dekat di Pulau Sipora. Setelah itu tiba-tiba Ombak tinggi dimana lokasinya hampir dekat di batu Tongga sekitar 7 menit lamanya lalu tenang lagi alhamdulillah kami sampai sekira Pukul 07.18 WIB.
Setelah sampai di dermaga Tuapeijat, saya minta arahan Ke Pimpinan apakah kita langsung ke Bandara atau bagaimana? Jawab beliau boleh, lalu Pak Bupati datang, beliau menyambut di Dermaga dan diskusi sekitar 3 menit lalu naik mobil kata Pak Bupati saya Ikut Ke Bandara, lalu saya izin ke Pimpinan agar Teh Lolly di Mobil Bupati.
Kami berjalan dengan penuh resah tapi saya yakin Tuhan pasti akan memantau jika harus sampai ke Padang maka Jalan pasti akan aman. Kami sampai sekitar Pukul 08.03 WIB Pesawat Susi Air akan Take Off pada Pukul 08.15 WIB. Akhirnya Teh Loly, Pak Benni Aziz, Pak Muhammad Khadafi dan Kang Nidzom Naik Pesawat.

Dalam perjalanan ini kesimpulannya, Kita manusia hanya mampu berencana, tapi keputusan ada pada Allah SWT melalui hati dan pikiran hamba-Nya yang berniat mulia” kemudian Keputusan tidak bisa diambil sendiri tetapi harus proses koordinasi dan diskusi serta mendengar suara hati sanubari”
Orang buat baik, tulus hati akan dipermudah jalannya walaupun ditengah kesulitan seperti para halnya nenek moyang seorang Pelaut” Membaca alam tidak cukup dengan aplikasi tetapi membaca alam harus mengadu kepada pemilik alam yakni Allah SWT.
Editor : Tim Redaksi














