MENTAWAI, MataSumbar.com – Dampak Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19,) Politisi Partai Gerindra, Maru Saerejen turun langsung menyalurkan bantuan sembako kepada warga mentawai yang berada di kota Padang, Sumatera Barat.
“Langkah yang dilakukan ini, sebagai upaya membantu mahasiswa dan masyarakat mentawai terukurung karena tidak bisa pulang, akibat dampak pandemi corona” kata Anggota Komisi I DPRD Mentawai, Maru Saerejen kepada awak media, Jumat 3 April 2020.
Diaktakan, bantuan sembako itu diberikan pada Organisasi Formma, Panti Asuhan Mentawai di Tabing Padang serta mahasiswa yang tinggal di rumah kontrakan atau kos-kosan. Sembako yang disalurkan berupa Beras sebanyak 9 karung kecil, Indomie 20 Kardus dan telor 25 papan.
“Saya donasikan sebulan gaji untuk membantu kebutuahan sembako masyarakat dan mahasiswa mentawai yang berada di Kota Padang, karena sementara waktu tidak di bolehkan pulang kampung” ucap Maru Saerejen.
Ditengah kondisi sekarang ini, menurut Maru saerejen, kesetiakawanan sangat diperlukan. Mereka yang mampu sudah selayaknya memberikan bantuannya, sekecil apapun bantuan sangat berarti bagi masyarakat, tuturnya.
“Kesetiakawanan sosial merupakan nilai dasar yang terwujud dalam bentuk pikiran, sikap dan tindakan saling peduli serta berbagi, dilandasi kerelaan dan kebersamaan,” ucapnya.
Dalam waktu dekat bagi warga mentawai yang berada di kota Padang belum mendapat bantuan, lebih gaji yang disisikan sebulan itu akan kembali dilakukan penyaluran sembako, uajranya.
Ia juga mengharapkan, para legislator, pejabat, intansi, lembaga lainnya untuk turut membantu mahasiswa dan masyarakat mentawai yang berada di kota padang, akibat dampak pandemi covid-19.
“Kepedulian sangat diharapkan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan atau berpenghasilan yang cukup besar. Melakukan hal yang sama atau bahkan lebih dari kami” tutur Maru Saerejen.
Meski tidak bisa pulkam, Maru Saerejen menghimbau untuk tetap didalam rumah, ikuti aturan pemerintah, lakukan olahraga setiap pagi dirumah serta jaga pola hidup bersih dan sehat, tukasnya.
Editor : Heri Suprianto