Matasumbar.com – Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan momentum penting dan strategis untuk menyelaraskan visi, misi, serta arah kebijakan pembangunan mentawai selama lima tahun ke depan.
“Musrenbang RPJMD ini momen strategis bagi kita semua. Sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting dalam menentukan arah pembangunan mentawai ke depan” ucap Wakil Bupati Jakop Saguruk di Aula Bappeda Mentawai, Selasa (27/5/2025).
Dia menyampaikan, RPJMD ini menjadi pedoman dalam melaksanakan visi misi program kepala daerah yang memuat tujuan secara strategis arah kebijakan pembangunan, keuangan daerah serta kerangka pendalaman bersifat indikatif untuk jangka waktu lima tahun kedepan.
Penyusunan RPJMD Mentawai tahun 2025-2029 ini menjadi komitmen bagi pemkab Mentawai bersama legislatif untuk menetapkan paling lambat 6 bulan setelah Bupati dan wakil bupati di lantik tepat tanggal 20 Agustus 2025.
Sebagai satu kesatuan dalam sistim perencanaan pembangunan nasional ini untuk memastikan visi misi perputaran pembangunan nasional yang tepat dalam RPJMN tahun 2025-2045 dan RPJMN tahun 2025-2029,
Dalam hal ini pemerintahan pusat melalui instruksi menteri dalam negeri nomor 2 tahun 2025 menegaskan penyelarasan antara RPJMD dengan RPJMN tahun 2025-2029 mulai dari visi misi sasaran pokok, target-target yang di capai, sehingga memberikan kepastian pencapaian visi misi nasional yaitu pemerintahan emas tahun 2045.
Berdasarkan evaluasi capaian sasaran pembangunan daerah yang telah direncanakan dalam RPJMD tahun 2017-2022 dan terlaksana rencana pembangunan daerah tahun 2023-2026 yang merupakan titik awal dalam penyusunan RPJMD tahun 2025-2029, maka RPJMD 2025-2029 mengangkat visi terwujudnya Kepulauan Mentawai maju berdaya saing dan sejahtera.
Dia menjelaskan, indikatif mentawai maju berdaya saing dan sejahtera terlihat target pencapaian pembangunan daerah tahun 2029 antara lain pendapatan perkapita masyarakat sekitar 100,44 ,9 juta perkapita, ketimpangan pendapatan yang di lihat kan dari potasium di posisi 0,233,
Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai angka 67-68,6, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,84 persen, tingkat kemiskinan daerah pada sinyal dingin diangka 7,90-8,09 persen, indeks kualitas lingkungan hidup capai 81-82 poin, tata kelola pemerintahan daerah yang dari hal evaluasi dengan nila e-KKPD 2,61-3,50 poin.
“Target pembangunan tersebut sangat optimis untuk di capai mengingat kita akan mengoptimalisasikan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berlimpah” tuturnya.
Melihat potensi kelautan besar ada 1.129.950 ton ikan, namun yang kita kelola sebesar 11,860 ton, kawasan tanaman pangan seluas 24, 933 hektar, potensi holtikultura seluas 3.730 hektar, potensi kawasan perkebunan seluas 11.90, 818 hektar.
Hingga saat ini belum terkelola dengan baik dapat dilihat dari sisi produksi dan produktivitas, begitu juga dengan bonus demografi hingga tahun 2030 ada sekitar 693 orang penduduk mentawai yang terkualifikasi, Sarjana sekitar 9,25 persen dari total penduduk.
“Ini potensi yang harus di intervensi, sehingga bonus demografi yang kita manfaatkan akan menjadi SDM unggul, produktif. Selain dari itu dari sisi prasarana dan terbangun dalam kondisi mantap sepanjang 187 kilo meter atau sekitar 16,15 persen dari 130,2 kilo meter” ucapnya.
Dia menyebut, pandangan jalan yang ada artinya aktivitas sosial ekonomi masyarakat akan mengalami peningkatan, jika intervensi pembangunan jalan di laksanakan secara masif.
Tahun depan, sebut Wabup yang akan di antisipasi adalah ketidakpastian situasi sosial ekonomi geografi, geopolitik, global, perang dagang yang bisa terjadi, perubahan iklim dan berbagai isu strategis lainnya, tentunya akan berdampak kepada situasi sosial masyarakat, optimalisasi segala sumber daya yang ada menjadi kehausan melihat sesuatu.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan visi dan misi ini bukanlah pekerjaan yang mudah, namun juga bukan sesuatu yang tidak mungkin ada, seperti pepatah mengatakan ada kemauan di situ ada jalan, maka perlu di tanamkan kepada kita semua, penyelenggara pemerintah khususnya ASN.
“Tidak ada yang tidak mungkin dengan memiliki tekad dan berusaha, perlu kerja keras, kerja cepat,bekerja cerdas, kerja tepat dan gerak bersama untuk mewujudkan visi misi tersebut” imbuhnya.
Tantangan sudah sangat nyata didepan mata dengan posisi pisycal, bergantung dengan kransel pusat dan ini menjadi basis atau kendala dalam merencanakan pembangunan perlu inovasi memanfaatkan peluang, inilah yang menjadi faktor pembeda, sehingga kita tidak bekerja biasa-biasa saja.
Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam proses perencanaan pembangunan dan ambil bagian, sehingga penyusunan perencanaan itu benar-benar dari bawah serta merasa memiliki, sehingga pada perumusan perencanaan dan pelaksanaannya menjadi bagian tanggungjawab bersama.
“Kita menyadari ada kendala dalam ruang pisycal daerah, kita tidak dapat membangun seluruh wilayah daerah, sehingga harus ada skala prioritas atau skala super prioritas yang harus ditangani, tentu ini menjadi poin penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan, sehingga apa yang dirindukan adalah program pembangunan yang benar-benar prioritas strategis dan menjawab permasalahan di tengah masyarakat” ujarnya.
Dia juga menegaskan kepada kepala perangkat daerah harus memahami betul tahapan perencanaan ini dan dapat menentukan skala prioritas pembangunan dengan segala keterbatasan, namun harus mampu menangkap peluang dan potensi pendanaan di luar APBD baik APBD provinsi, APBN atau pembiayaan swasta, kerjasama ataupun pembiayaan data.
Editor : Tim Redaksi