PESSEL,MataSumbar.com – Akibat perbaikan jembatan, masyarakat di Kampung Ganting Kubang, Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan ( Pessel ), Sumatera Barat cuman dapat manfaatkan rakit bambu sebagai alat transportasi alternatif di daerah setempat.
Perbaikan jembatan di kampung ini, sudah masuk dua pekan. Sejak, masuk perbaikan, hingga kini tidak ada transportasi lain yang disediakan kontraktor, selain rakit bambu dan warga menggunakan secara bergantian untuk penyebrangan.
“Sudah hampir dua minggu ini, saya menyebarang pakai rakit. Sebab, tidak ada alternatif yang dekat,” ungkap Maya (28), salah seorang warga yang ditemui Matasumbar.com hendak menyeberangi sungai menggunakan rakit, Sabtu 27 Juni 2020.
Dari papan proyek terpasang, masa pengerjaan jembatan terhitung selama 120 hari kalender, sejak 12 Mei 2020. Dengan nilai biaya Rp.679.217.000, pengerjaan dilaksanakan CV. Qodri Putra sebagai pelaksana dan pengawas CV Primataka Consultant.
Perbaikan jembatan, lantaran kondisi sudah rusak. Sudah dua tahun rusak, jembatan sudah sering kali membuat warga jatuh. Bahkan, tak jarang ada warga yang terluka akibat terpeleset di jembatan itu.
“Semoga cepat selesai, dan akses kami bisa lancar kembali,”ucapnya.
Terpisah, Camat Lengayang, Zoni Eldo mengakui, saat ini untuk mempercepat akses warga terpaksa mengunakan rakit bambu. Kendati demikian, tetap ada alternatif lain dengan tidak menyebarangi sungai.
“Sebenarnya ada dua alternatif, tidak hanya pakai rakit saja. Jika ingin, berkeliling bisa melalui Limau Manih Kulam,” terangnya.
Mengingat masa perbaikan ini, pihaknya dari kecamatan berharap, warga untuk bisa bersabar. Apalagi, perbaikan jembatan itu saat itu tengah dikerjakan untuk kelancaran warga.
“Jadi kita berharap warga untuk bersabar, tidak lama lagi akan segera selesai. Kalau sudah selesai, akses akan segera normal lagi,” ucapnya.
Pantauan dilapangan, meski harus memanfaatkan rakit bambu, warga setempat cukup memaklumi transfortasi mereka saat ini. Bahkan, dengan rakit bambu dengan panjang sekitar 3 meter itu, seringkali ditemui cobaan warga yang hendak menyeberang, meski harus bergantian dari seberang dan sebaliknya,’tutupnya.
Pewarta : Topit Marliandi
Editor : Heri Suprianto