Matasumbar.com – Jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang memiliki nilai potensi yang besar di masa depan. Tak hanya itu jagung memiliki berbagai banyak manfaat selain sebagai bahan pangan manusia.
Hilirisasi jagung dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, pakan ternak, hingga sebagai bahan baku bioenergi ramah lingkungan. Dengan tingkat pemanfaatan yang lebih fleksibel serta tingkat permintaan yang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan.
Pengembangan komoditas jagung tidak hanya dapat memenuhi asa cita pemerintah “swasembada pangan 2025”, namun juga berpotensi menambah cadangan devisa negara melalui ekspor.
Program ketahanan pangan tersebut sudah berjalan di berbagai desa yang ada di Indonesia termasuk desa di kepulauan Mentawai, dimana baru-baru ini Desa Mara, Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai telah melakukan panen jagung seluas 1 hektar.
Dalam pelaksanaan ketahanan pangan ini di lakukan oleh Bumdes Sosoroat Desa Mara yang di hadiri langsung Bupati Mentawai, Rinto Wardana, unsur Forkopimda, Kades Mara, Tarto Samaloisa, PPL dan masyarakat petani.
“Kita berharap pasar jagung ini bisa satu harga dan terus berkelanjutan sebagai motivasi bagi Bumdes untuk terus semangat meningkatkan hasil produksi jagung” tutur Kades Mara, Tarto Samaloisa kepada media, Senin (17/11/2025).
Dia menyampaikan, program ketahanan pangan ini sesuai dengan instruksi presiden bapak Prabowo Subianto untuk di laksanakan disetiap desa di Indonesia dalam menuju swasembada pangan.
“Kedepan selain jagung juga bisa di lakukan penanaman cabe, sayur-sayuran untuk kebutuhan pangan di daerah khususnya di desa mara” ucapnya.
Dalam meningkatkan pertanian, Tarto berharap kepada dinas pertanian melalui PPL untuk memberikan edukasi terkait pengolahan lahan, cara pemupukan serta aktif mendampingi masyarakat petani.
Tak hanya itu, dia juga meminta dinas terkait untuk bisa memberikan peralatan pertanian seperti multifaktor pengolah tanah (rotari) sebagai penunjang dalam peningkatan pertanian di desa.
Dia menambahkan, dalam mendukung program ketahanan pangan, pihaknya mengucurkan dana desa sebesar 20 persen dan berharap melalui Bumdes bisa berjalan dengan baik.
Editor : Tim Redaksi













