Oleh : Elvi Nur Alamsyah, S.Sos, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak PEKAT-IB Tanah Datar.
Batusangkar|Matasumbar.com –
Hidup dalam ketidakadilan saat tidak bisa berpendapat, pertanyaan terabaikan.
Bahtin menjerit mempertanyakan hukum negeri (nagari) ini. Jiwa meronta, berteriak ketidakadilan ditengah negeri (nagari) ini.
Terasa di hati yang tidak terkatakan tampak dimata yang tidak terlihatkan, ketika ada ketidakadilan dan akan terus ada.
ketika kita yang tahu diam saja, dan seakan menutup mata, maka disaat itulah kita ikut terlibat dalam kejahatan yang ada.
ketika ada yang berjuang yang menghancurkan kekuasaan jahat
yang menyelewengkan jabatan demi kepentingan, maka mereka yang bijak dan membela akan bersuara.
termenung dalam diam berkunang- kunang. Pandangan matanya melihat tindakan para pemimpin yang berkuasa dalam ketidakadilan, harapan menjadi gemalau suara yang kacau.
Saat sekarang, diam bukan berarti emas. Tapi hanya bawaan rasa tidak peduli yang ada, namun kebenaran dan keadilan sulit adanya, kini saatnya yang punya hati bersuara.
Bebaskan diri kita dari kenyamanan semu dan marilah kita bersatu melawan para penindas yang serakah demi generasi baik yang lebih elok.
Semangat perjuangan adalah semangat mendobrak sikap mental jahat, semangat ini tidak boleh mati di dada anak negeri (nagari)
Semangat perjuangan yang menghancurkan kejahatan dan penindasan yang ada.
Penindasan masa lampau tidak pernah mati sampai hari ini, hanya oknumnya saja yang berbeda mereka berganti baju dulu biru kini ungu, ayo kita lawan tabi’at yang sudah merusak negeri (nagari).
Inilah semangat juang untuk membela negeri (nagari) kelahiran yang tercinta, inilah perjuangan yang sangat mengharukan bagi para pecinta negeri ( nagari).
Akan terus penulis lantunkan huruf- huruf ini ke dunia sehingga alam semesta tahu. membangun kesadaran anak negeri ( nagari) tentang takdir kemuliaan dengan nahkoda kebijaksanaan yang lahir dari budi pekerti yang luhur.
Suara keadilan adalah suara kebenaran, meskipun kebohongan berlari secepat kilat, tapi yakinlah cepat atau lambat kejujuran pasti bisa mendahului.
Pewarta : Bonar Surya















