Matasumbar.com – Kehidupan sepasang beradik kakak di Muko-muko, Bengkulu ini begitu menyayat hati. Setidaknya begitu yang dirasakan oleh Giswanda (16) dan Kirana (11).
Sejak kecil mereka berdua telah ditinggal oleh sang bunda dan sang ayah dikarenakan sakit yang diderita oleh kedua orang tuanya sehingga memaksa mereka menerima keadaan sebagai yatim piatu.
Selama ini, Kirana dan Giswanda tinggal bersama sang nenek di sebuah rumah panggung berdinding bambu yang ternyata rumah tersebut adalah rumah bantuan gempa yang terjadi di daerah ini beberapa tahun lalu. Mereka tinggal di Desa Talang Petai, Kecamatan V Koto, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu.
“Yang ditinggalkan oleh kedua orang tua tidaklah hanya kepedihan dan kehilangan sosok mereka, namun rumah ini menjadi satu-satunya harta yang ditinggalkan oleh mendiang orang tua Kirana dan Giswanda,” kata Staf Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar), Aan Saputra, Kamis (5/9).
Tidak hanya tinggal di rumah yang sudah tidak layak ini, namun Gis dan Kirana juga memiliki kesulitan untuk mendapatkan biaya pendidikan. Neneknya pun adalah seorang janda yang bekerja sebagai buruh tani dan tidak memiliki penghasilan yang tetap dan menentu.
“Kami sudah kumpulkan donasi untuk membantunya sejak bulan ini melalui laman https://www.kitabisa.com/bantuyatimbersaudara,” sambungnya.
Ia menambahkan, sanak saudara dari mendiang orang tua kedua bocah ini pun memiliki keadaan yang serupa dalam hal ekonomi yang dalam hal mencukupi biaya harian saja mereka sulit.
“Hal ini membuat mereka tidak dapat memberi bantuan langsung secara ekonomi kepada Gis dan Kirana secara lebih. Maka dari itu, ACT Sumbar menghimbau para dermawan sekalian bersama-sama berikan kado terbaik berupa rumah layak huni di dalam kehidupan Kirana dan Gis”, tutup Aan Saputra (*)
Hits: 22