Solok Selatan, Matasumbar.com, Berharap pengisi kantong pribadi, ternyata harus mengorbankan kepentingan masyarakat banyak, inilah tingkah orang-orang korupsi.
Demikian yang dijelaskan Walinagari Padang Aia Dingin, Yon Dt. Rajo Naro, terkait pembangunan proyek Jembatan Padang Aia Dingin-Buluh Kasok, Kabupaten Solok Selatan dengan nilai 3 milliar lebih.
Pekerjaa yang dilakukan PT. Analisa selaku kontraktor pemenang lelang ini menurutnya sarat dengan aroma korupsi, terbukti dari hasil wawancara dirinya dengan para pekerja, bahwa proyek tersebut dibuat sekehendaknya tanpa memikirkan ketahanan dan kelayakan jembatan sesuai dengan bestek yang sudah ditentukan.
“Saya sangat menyangsikan ketahanan jembatan ini untuk jangka panjang, sebab dari pengalaman dan konsultasi saya dengan beberapa orang konsultan jembatan, bahwa untuk kedalamam tiang jembatan dikawasan ini, harus mencapai kedalam 7 meter namun dari pengakuan pekerja disana hanya 4,7 meter, ini jelas sekali korupsinya,” tegas Yon sedikit geram.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya selaku walinagari juga sudah memberikan informasi kepada pihak Pemerintah Kabupaten terkait dugaan penyimpangan proyek jembatan tersebut.
“Semua informasi terkait proyek tersebut sudah saya sampaikan kepada pihak pemerintah Kabupaten Solok Selatan, bahkan foto-fotonya juga saya kirim agar mereka paham bahwa diduga kuat proyek ini sarat dengan penyimpangan. Namun entah ada permainan, semua laporan dan informasi yang saya berikan tidak mendapat respon satupun dari pemerintah, sementara proyek yang menelan biaya besar tersebut tetap berjalan dengan lancar tanpa ada pengawasan sama sekali,” terangnya.
Yon juga menerangkan selaku walinagari dirinya juga pernah mempertanyakan kepada pihak kontraktor tentang proyek jembatan tersebut, namun bukan jawaban pasti yang didapat malah pihak kontraktor merasa rugi dengan proyek tersebut.
“Ini sangatlah aneh, PT. Analisa selaku kontraktor merasa rugi dalam pengerjaan proyek tersebut, tentu saja membuat saya marah dan memaparkan bahwa dari mana meruginya proyek tersebut. Bahan material pasir, batu dan kerikil tidak dibawa dari luar malah diambil langsung dari dalam sungai ini, dikatakan rugi, sedangkan selaku kontraktor seharusnya membayar kepada nagari, namun ini seenaknya saja bilang merugi, inilah yang saya nilai permainan korupsinya,” ucapnya.
Dari hasil investigasi matasumbar.com dilokasi memang terdapat penyimpangan-penyipangan proyek yang dikerjakan seadanya.
“Kami ini dipekerjakan bukan dari PT. Analisa, namun ada oknum anggota Polsek Surin yang menerima subkontrak dari PT. Jadi apa yang diperintahkan itulah yang kami lakukan, sementara untuk pengalaman jembatan baru kali ini saya kerjakan, sebelumnya saya hanya tukang baru rumahan,” jelas Rudi (nama samaran) saat ditemui matasumbar.com, dilokasi proyek.
Sementara Itu pihak kontraktor PT. Analisa selaku pemenang lelang mengakui bahwa pembangunan proyek jembatan tersebut sudah diserahkan sepenuhnya kepada subkontraktor bernama Riki yang merupakan oknum anggota Polsek Surian.
“Semua proyek tersebut sudah saya serahkan kepada subkontraktor dan tentunya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan, namun jikan ingin kejelasannya silahkan hubungi yang bersangkutan,” jelas Cen, Pimpinan PT. Analisa kepada matasumbar.com melalui selulernya. (Anto)
Hits: 95