Matasumbar.com – Gebrakan energi baru terbarukan oleh Pemkab Kepulauan Mentawai saat ini mendapatkan acungan jempol dari banyak kalangan. Dimana saat ini pemerintah daerah mentawai sedang fokus mengembangkan listrik Biomassa berbahan baku bambu.
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabagalet, melalui Kepala Bapeda Naslindo Sirait meneyebutkan, pembangunan listrik ini terus dipacu, demi menggeliatnya perekonomian masyarakat mentawai.
“Untuk mendukung pengembangannya, saat ini masyarakat telah di berikan bantuan bibit bambu untuk dikembangkan oleh masyarakat untuk menjamin keberlanjutan bahan baku listrik biomassa” ucap Naslindo baru-baru ini kepada awak media, Kamis (12/9).
Lanjutnya lagi, kalau dulu bambu merupakan tanaman yang tidak diperhatikan hanya di biarkan tumbuh begitu saja, akan tetapi dengan adanya pembangkit listrik berbahan baku bambu, saat ini masyarakat sudah mulai menanamnya di setiap masing-masing lahan sekaligus perawatannya.
“jadi dengan adanya pembangkitan listrik berbahan baku bambu, maka dua konsep berjalan sekaligus, yakni penerangan serta peningkatan ekonomi masyarakat. Karena, bambu yang ditanam masyarakat, akan dibeli oleh pembangkit, ucap Naslindo
Lebih lanjut dia mengatakan, berkaitan dengan gebrakan tersebut pemerintah daerah mentawai akan terus memacu program ini, guna pencapaian kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat bumi sikerei, ulasnya.
“Kita jadikan program ini menjadi multi fungsi, yakni fungsi penerangan dan ekonomi kerakyatan melalui budi daya bambu, sekaligus penghijauan untuk reboisasi lahan-lahan krisis yang bisa menahan erosi dan abrasi dan juga mengurangi gas rumah kaca” katanya lagi.
Ia menambahkan, saat ini Bupati mentawai sedang berupaya menjadikan daerahnya, jauh lebih bergairah dari kabupaten/kota yang ada, meskipun daerahnya berada di kepulauan.
“Kita senantiasa memotivasi masyarakat terus bersemangat mengembangkan tanaman bambu, sehingga tidak kekurangan bahan baku, dengan konsep listrik menyala, ekonomi meningkat, dan kerajinan yang berbahan bambu akan kita kembangkan serta menjadikan nya ekowisata di hutan bambu. Ujarnya (**).
Hits: 47