PASBAR – Kabupaten Pasaman Barat sangat memiliki keberagaman dan multi etnis Suku, Budaya, dan Agama, khususnya di Kejorongan Ophir, Nagari Persiapan Ophir. Dalam setiap perbedaan itu di Kejorongan Ophir, Nagari Persiapan Ophir sangat menjunjung tinggi nilai Toleransi antar sesama, dan tetap bersatu dalam setiap perbedaan.
Hal itu disampaikan Ketua Organisasi Karang Taruna Bersatu Ophir Pasaman Barat, Wisnu Adrianta saat melaksanakan kegiatan sosialisasi dan deklarasi kerukunan hidul dalam keberagaman di ruang pertemuan kantor Wali nagari Persiapan Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat baru-baru ini.
Ia mengatakan, kegiatan sosialisasi dan deklarasi kerukunan hidup dalam kebergaman ini merupakan agenda kegiatan tahun 2019 organisasi karang taruna bersatu ophir yang bertujuan untuk membangun silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar sesama.
Selain itu mengajak masyarakat untuk lebih memahami arti toleransi dalam hidup keberagaman yang telah ditanamkan mulai dari para sesepuh dulunya hingga generasi muda sekarang untuk saling menjaga keharmonisan hubungan masyarakat dalam keberagaman Suku, Agama, dan Budaya, di Kabupaten Pasaman Barat, ujarnya.
“Karang Taruna sebagai organisasi yang meliputi semua Pemuda dan Pemudi di Ophir berupaya untuk menciptakan suasana yang harmonis dan hubungan baik yang selama ini sudah terbangun”ucap Wisnu Adrianta yang juga anggota Pekat IB Pasaman Barat kepada awak media, Minggu (1/9).
Lebih jauh dia menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan sebagai langkah silaturahmi dan memupuk rasa toleransi antar sesama yang selama ini sudah terbangun di lingkungan Kejorongan Ophir – Nagari Persiapan Ophir Khususnya, karena sebagai daerah multi etnis, suku, agama, dan budaya kejorongan Ophir selama ini sering kali disebut Indonesia Mini yang sangat aman sejak puluhan tahun lalu.
Seperti yang kita ketahui Indonesia sangat beranekaragam Suku, Adat Istiadat, Keyakinan, dan Budaya pada masing- masing Daerah yang tersebar di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tokoh masyarakat Ophir Bapak Suparmin mengatakan, sejak puluhan tahun lalu, yang namanya Bhinneka Tunggal Ika sudah terbangun. Bahkan dulunya kami selalu bersama-sama bergotong royong dalam pembangunan rumah ibadah dan fasilitas umum, serta saat perayaan hari besar dari Muslim dan Kristen kami selalu bekerja sama untuk membantu, hingga sampai sekarang ini masih turun temurun kepada generasi muda mudi penerus saat sekarang.
Namun perubahan zaman menjadi tantangan generasi muda dalam menjaga hal itu. Disisi lain adanya pengaruh buruk budaya luar teknologi dan juga narkoba menjadi ancaman serius bagi kita semua dan juga kehidupan sosial.
“Kita sudah menjamin perbedaan tidak menjadi kendala dalam pergaulan dan keharmonisan di tengah perbedaan yang ada” ungkap Suparmin.
Sementara Kasat Binmas Polres Pasaman Barat, Iptu. Novirman menyampaikan, secara hukum Indonesia menjamin kebebasan beragama sesuai dengan aturan dan agama yang diakui oleh negara. Selama ini, Pasaman Barat sebagai daerah multi etnis berhasil menjaga keamanan dan perbedaan yang ada, dan Kami bersyukur meski berbeda beda dan multi etnis tidak pernah terjadi masalah , termasuk masalah tindak pidana, tukasnya (Wisnu).
Hits: 54