PESSEL, Matasumbar.com – Rasa haru dan duka menyelimuti kepulangan jenazah korban kerusuhan dari perantauan Wamena Papua ke kampung halaman korban di Pesisir Selatan, Sumatera Barat hari ini sangat mendalam, dan tak bisa di ceritakan dengan kata-kata.
Tidak hanya dari keluarga dan kerabatnya saja, tetapi rasa duka tersebut, juga dirasakan oleh orang-orang yang terdekat korban, salah satunya Windi (25) seorang teman dekat korban asal Kampung Langgai, Nagari Gantiang Mudiek Utara, Kecamatan Sutera kabupaten Pesisir Selatan .
Terlihat dari sebuah histori Whatsapnya, Windi mengunggahnya foto Nurdin Yakup (28) salah satu korban yang dikabarkan meninggal terdampak kerusuhan di Wamena Papua, Senin lalu 23 September 2019 waktu setempat.
Windi menulis kata-kata yang sangat sedih dan mendalam dengan mengenang sosok pribadi baik korban kepadanya disertai foto kangen.
“Ini adalah foto terakhir yang abg kirim ke Windi dan niat untuk pulang pun sudah ada, namun musibah tidak dapat dielakan, malang sapanjang mato, mujuah sa panjang jalan dan Allah pun lebih sayang kepada engkau dari pada kami yang engkau tinggalkan bang. Windi ikhlas bang ini sebuah penggalan kalimat dihistori Whatsappnya.
Dalam tulisan tersebut, Windi mengungkapkan, rasa tak percaya tentang kabar dialaminya. Sebab, kabar duka tersebut datang dengan tiba-tiba setelah beberapa waktu, korban memberikan nasehat yang berarti kepadanya.
“Namun kadang, ada yang tersirat dalam hati rasa tak percaya itu bg (rasa kepergian korban menghadap sang pencipta), mungkin ini sudah takdir kita, Insya Allah apapun nasehat yang engkau berikan kepada windi dan nasehat terakhir mu jangan pernah melawan kepada kedua org tua, turutkan kata orang tua Insya, Allah windi akan ingat selalu bg,” sambungnya.
Lebih lanjut, dalam dukanya, Ia juga menulis kalimat tentang hubungan yang telah mereka jalin selama ini, dan ia berdoa dan berharap akhir dari ini semua mungkin rencana tinggal rencana bang, mungkin kita tidak dijodohkan di dunia. namun windi berdoa semoga kita dijodohkan di akhirat kekal nanti ,, amiiin ya Allah, selamat jalan bang surga bersamu orang-orang yang baik amiiiiin ya Allah,” akhir dari katanya.
Saat ditemui matasumbar.com, Jumat, (27/9/2019), Windi mengaku sudah mengenal lama korban, dikala itu, bermula dari pertemuan di Kampus IAIN IB Padang yang kini UIN IB Padang sekitar 7 tahun lalu, (Topit Marliandi).
Hits: 62