PASBAR, matasumbar.com – Kabupaten Pasaman Barat baru saja keluar dari status daerah tertinggal, ternyata masih banyak ditemukan generasi bangsa, belajar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, bahkan menjadi makanan empuk sehari-hari bagi siswa siswi demi mendapatkan pendidikan.
Hala wajar saja dikatakan Kabupaten Pasaman Barat di dalam dunia Pendidikan masih jauh dari kata harapan dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Sumatera Barat, dalam hal sarana dan prasarana.
Diamana kejadian itu terjadi di SMP Negeri 5 Sungai Aur, yang terletak di Pematang Sontang Sarasah Betung, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat. Sebanyak 48 (empat puluh delapan) siswa terpaksa belajar dengan menggunakan kursi dan meja yang sudah tidak layak pakai.
“Diperkirakan sekitar 75 persen kursi dan meja yang ada sudah tidak layak pakai, yang terparah ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir,” sebut Plt Kepala SMP Negeri 5 Sungai Aur, Bapak Innandes kepada awak media.
Selain kondisi kursi dan meja yang tidak layak pakai, atap tiga ruang kelas pun sudah banyak yang bocor,” ujarnya.
Dia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya, mulai dari musyawarah Komite Sekolah hingga membuat Proposal permohonan bantuan kesejumlah Perusahaan dan instansi Daerah.
“Pengakuan pihak Komite Sekolah kepada kita, kondisi keuangan para peserta Komite tidak mampu, sebab mereka kebanyakan hanya berpenghasilan ekonomi ke bawah. Kami tidak mungkin memaksa komite untuk ini, nanti salah pula,” jelasnya.
Selain itu, opsi permohonan bantuan CSR melalui proposalpun sudah dilakukan dan diajukan sejak dari tahun 2014, terhadap Perusahan Perkebunan dan Pabrik pengolah buah kelapa sawit yang ada. “Hingga detik ini tidak ada tanggapan sedikit pun, dari pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Sungai Aur,” ungkap Innades.
Sementara permohonan ke Dinas terkait yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat juga telah dilakukan, baik pengajuan proposal dan menanyakan langsung secara empat mata.
“Tidak ada untuk mobiler, yang ada kata mereka untuk bangunan baru beserta mobiler yang bersumber dari Dana DAK,” tuturnya.
Sementara usulan penambahan gedung baru pun sudah dilakukan, bahkan dari tahun ke tahun. “Ya itu tadi, kita tidak pernah dapat, sementara jumlah siswa semakin meningkat. Sedangkan kondisi atap ruang belajar sudah sering bocor,” terangnya.
Ia melanjutkan, sejak berdiri terakhir kali SMP Negeri 5 Sungai Aur hanya dapat bantuan pada tahun 2012. “Namun sejak itu sekolah kita tidak pernah dapat bantuan,” katanya.
Diopsi lain, ia ingin menyampaikan kepada wakil rakyat di DPRD Kabupaten Pasaman Barat, namun pihaknya tidak memiliki akses. “Saya sudah jenuh untuk menyampaikan keadaan bangku dan meja yang sudah tidak layak sekitar 75 persen keatas ini.
“Inisiatif yang kami lakukan dengan membeli papan dan memperbaikinya sendiri, setiap ada keluhan dari para Siswa Siswi maka kami akan memperbaiki, dananya dari swadaya sekolah, tentu dengan semampu sekolah.
“Jika kursi atau meja rusak kami perbaiki, itu saja kerja kami hampir tiap hari, berbagai jalan sudah ditempuh. Kami sudah pasrah, kalaupun kami dimarahi oleh Dinas terkait, kami terima saja. Kasihan anak -anak belajar,” ucap Innandes dengan nada sedih.
Ia berharap, semoga dalam waktu dekat ini ada pihak-pihak yang mau membantu mobiler di Sekolah itu. “Kami jangan dibantu dana, cukup diberikan meja dan kursi agar para siswa nyaman dalam belajar,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat : Ade Irwan mengaku, kondisi sekolah memang seperti itu dan dia sudah mengetahui masalah mobiler tersebut.
“Saya sudah mengetahui dan pihak sekolah sudah mengajukan proposal sekitar dua tahun yang lalu kebidang sarana dan prasarana namun tidak ada tanggapan, kemungkinan tidak ada dana.
“Saya memang di bidang SMP, namun hanya berbicara mutu tentang kurikulum. Kalau sarana prasarana bukan di bidang saya, itu di Bidang sarana dan prasarana,” ujar Ade Irwan.
Lagian bukan sekolah itu saja, sudah banyak sekolah yang membuat laporan, kata Ade. Namun, ia berjanji akan mencarikan solusi dari permasalahan SMP N 5 Sungai Aur ini.
“Kita tidak akan membiarkan kondisi yang seperti itu dan kami berjanji akan mencarikan solusi dari permasalah yang ada,” kata ade. (Wisnu Adrianta)
Hits: 80